Kisah di Penghujung Desember

Aku melihatnya sore itu, berdiri di tengah-tengah keramaian. Dari gerak geriknya sepertinya dia sedang tergesa-gesa. Beberapa bulan kami tak bertemu, rasanya seperti sudah bertahun-tahun. Kami tak bertemu dan tak berkomunikasi sama sekali. Padahal sebelum kejadian ‘itu’, kami bagaikan kembar siam yang tak terpisahkan. Saling mengisi dan saling berbagi. Tapi tanpa diduga harus muncul kejadian yang menggoreskan luka di antara kami. Dan sejak itu dia pun menjauh dariku. Sore itu tiba-tiba mata kami saling bertemu. Sekilas kulihat ada kecanggungan dari bahasa tubuhnya saat dia melihatku. Seolah tanpa peduli semua itu, dengan reflex kulambaikan tanganku kearahnya, dan mulutku tiba-tiba bersuara memanggilnya. Dia tertegun sesaat, kemudian bergegas menghampiriku. Dan dari jarak dekat tampak jelas ada sebuah kerinduan di matanya, sebuah kerinduan seperti yang kurasakan. Lega rasanya saat dia menjabat tanganku dan memelukku sesaat. Beberapa kata terlontar dari mulutnya. Sem...