Posts

Showing posts from July, 2013

Berburu Batik di Kota Udang

Image
Sebenarnya aku nggak terlalu suka belanja saat traveling. Tentu saja alasannya bukan karena nggak ingin, tapi buat memperkecil pengeluaran uang. Untuk membeli tiketnya saja harus melakukan penghematan, mana ada uang lebih buat belanja? Bukan itu saja loh. Aktivitas belanja sering menyita waktu. Apalagi model emak-emak rempong begini, yang mupeng banget lihat barang-barang unyu, bisa-bisa seharian tuh muter-muter tempat belanja. Sayang banget kan nggak bisa melihat-lihat obyek yang lain karena kelamaan belanja. Nah karena itulah aku lebih suka ke tempat wisata alam atau sejarah, lebih irit.. Hehehe Tapi traveling ke Cirebon kali ini memang beda dari tipe travelingku biasanya. Dari awal, teman-temanku yang emak-emak ini memang mengajak berwisata belanja dan kuliner, bukan wisata alam, apalagi sejarah. Hingga saat aku mengusulkan untuk mampir sejenak di keraton kasepuhan cirebon, tak ada seorangpun yang merespon. Agak kecewa sebenarnya, udah jauh-jauh ke Cirebon, tapi nggak bisa mamp

Rasa Legendaris Mie Koclok Mas Edi

Image
Ngomongin kuliner di Cirebon memang tak ada matinya. Setelah tahu gejrot, nasi jamblang, dan empal gentong, aku berkesempatan menyantap kuliner menggugah selera ini. Kalau di Bandung ada mie kocok, nah di Cirebon ada mie koclok. Namanya memang mirip, tapi apakah rasanya mirip? Itulah yang membuatku penasaran. Seumur-umur aku baru dengar nama mie koclok (kalau mie kocok udah sering). Terdengar unik dan lucu di telingaku. Maka saat Mbak Yayah, temanku yang asli Cirebon, mengajak kami mampir di warung mie koclok Mas Edi, tentu saja aku langsung mengiyakan.  Tiga puluh menit sebelum kereta kami berangkat menuju Jakarta, kami baru sampai di lokasi mie koclok yang dimaksud. Sungguh nekat memang, tapi demi menikmati sensasi rasa mie koclok Mas Edi yang konon paling terkenal di Cirebon itu, kami rela kejar-kejaran dengan waktu. Semoga kami nggak ketinggalan kereta gara-gara mie koclok ini. Dan itu artinya kami hanya punya waktu maksimal 10 menit saja untuk menikmati mie koclok ini. Itu su

Bijak Dalam Curhat

Image
Menjadi seorang ibu dan istri memang tidak mudah. Apalagi jika selain menjadi ibu rumah tangga, kita juga berkarir di luar rumah. Kita dituntut harus benar-benar mampu memanage. Bukan hanya memanage waktu dan tenaga, tapi juga memanage perasaan. Walaupun kita berusaha selalu tegar menjalani dengan sepenuh hati, namun ada kalanya kelelahan fisik dan mental menggerogoti ketegaran diri. Stres terkadang menghinggapi. Yah, wajarlah, karena kita hanya wanita biasa. Stres dan galau memang wajar terjadi, tapi tentu saja tak bisa dibiarkan berlarut- larut. Beruntung jika kita masih punya orang tua dan saudara di dekat kita, sehingga mereka bisa membantu urusan rumah tangga sementara kita memulihkan diri. Namun bagaimana denganku yang tak punya keluarga dekat? Orang tua dan saudara jauh ada di kampung. Untuk berkeluh kesahpun susah, apalagi untuk sekedar menitipkan anak. Sangat tidak mungkin kulakukan. Satu-satunya caraku untuk meringankan beban adalah dengan berbagi rasa a

Mencicipi Empal Gentong H. Apud

Image
Selamat pagi para pembaca Runaway Diary sekalian. Kangen nih, udah lama nggak nulis tentang makanan. Walaupun sekarang ini lagi puasa, tapi nggak papa donk kalau aku sharing tentang makanan. Siapa tahu bisa jadi inspirasi untuk menu buka puasa nanti. Kali ini aku masih membahas tentang menu kuliner di daerah Cirebon. Cirebon memang kaya akan aneka kuliner. Dan ini merupakan salah satu daya tarik kota ini. Bahkan beberapa kulinernya sudah terkenal dan tersebar di seluruh penjuru nusantara. Seperti empal gentong dan tahu gejrot. Akupun sudah beberapa kali menikmati makanan ini. Namun menikmati kuliner khas suatu daerah, di daerah asalnya langsung, tentu menghadirkan sensasi dan kenikmatan tersendiri. Makanya ketika aku mengunjungi Cirebon beberapa waktu yang lalu, aku tak melewatkan mengunjungi sebuah warung empal gentong, yang berjudul "Empal Gentong Empal Asem H. Apud". Empal H. Apud ini, konon katanya merupakan salah satu penyaji empal gentong terbaik di kota ini. Wuu

Penggerak Ekonomi Rakyat

Image
"Cov, lo sadar nggak sih kalau skill yang lo miliki itu bisa jadi penggerak ekonomi rakyat?" Aku terbengong-bengong mendengar penuturan serius seorang teman padaku. Penggerak ekonomi rakyat? Kedengarannya keren, tapi juga cukup serius. Mana bisa seorang Cova yang ekonominya sendiri pas-pasan, bisa menjadi seorang penggerak ekonomi rakyat. Emangnya aku ini siapa? Menteri keuangan? "Ah, lebay lo!" jawabku sambil nyengir. "Gue serius Cov! Lo punya banyak skill. Lo bisa njahit, bisa ndesign baju, bisa merajut, bisa bikin aksesoris lucu-lucu begini. Ini punya nilai jual Cov" jelasnya dengan penuh semangat, sambil membolak-balik bros-bros buatanku. "Ini kan cuma buat seneng-seneng doank. Gue nggak sempet ngurusin serius. Kerjaan di kantor aja banyak banget" sahutku. "Nah, itulah fungsinya penggerak ekonomi rakyat. Lo harus cari orang, lo didik mereka, lo rekrut mereka untuk menghasilkan barang-barang yang bernilai jual. Bayangkan Cov,

Curhat Awal Juli

Image
Tak terasa pertengahan tahun 2013 telah terlewati dan sudah mau lebaran lagi. Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Entah ini hanya perasaanku saja atau memang begini adanya. Mungkin kecepatan bumi berputar, dari hari ke hari makin bertambah. Ah apa iya? Atau mungkin karena kesibukan kita yang padat sangat menyita waktu, hingga rasanya waktu begitu cepat berlalu. Apapun itu, semua telah diatur oleh Allah. Mau waktu berjalan cepat atau lambat, kalau Allah sudah menentukan waktu kita di dunia ini harus terhenti, tak akan ada yang bisa menghindar. Dan tak ada satupun makhluk di dunia ini yang tahu kapan ajalnya datang. Bisa cepat, bisa lambat. Bisa saat tua, bisa pula saat masih muda belia. Ada yang melalui pertanda, ada pula yang tiba-tiba. Sungguh sebuah rahasia ilahi. Saat mendengar beberapa berita duka kematian, beberapa kali pula diri ini merasa diingatkan, bahwa hidup kita di dunia ini cuma sebentar. Dan kita hanya menunggu giliran, kapan sang maut datang. Siapkah? Bagaimana b