A L I B I


“Kenapa kamu kasih foto itu ke dia?!” suara Haris meninggi menandakan emosi yang tak tertahankan.  “Dia itu laki-laki lain! Nggak pantas kamu kasih foto kek gini ke dia!” aku terus dicecarnya. Aku tak tahu harus menjawab apa. Mataku tertuju pada foto yang dia maksud.  Seorang wanita berwajah oriental dengan rambut lurus sebahu berwarna kemerahan, mengenakan lingerie seksi warna ungu yang memperlihatkan bentuk tubuh dan kulitnya yang mulus.  Posenya sangat menggoda layaknya model di sebuah majalah pria dewasa. Itu fotoku, hasil karya Haris, suamiku. Aku tak tahu darimana Haris tahu aku memberikan foto itu pada Adrian, teman kuliahku dulu.

Aku hanya bisa diam. Waktu terasa berhenti berputar.  Sayup-sayup terngiang di telingaku sebuah lagu yang seolah mengejekku.

♫ Kau tahu sesuatu
Yang ku ingin kau tak tahu
Kau tanya ini itu
Ku terdiam membisu ♫


“Ada apa kamu dengan Adrian? Begitu spesialkah dia sampai-sampai kamu rela memberi sesuatu yang sangat pribadi? Kalian ada hubungan apa?!” pertanyaan Haris makin menusukku. Aku sangat paham betapa cemburunya dia. Foto itu memang tidak sepantasnya kuperlihatkan pada laki-laki lain, apapun alasannya.
“Kami hanya berteman” jawabku singkat. Hanya kata-kata itu yang keluar dari bibirku. Tidak seperti biasanya, di mana aku selalu bisa bersilat lidah dengan segala alibi yang kucari-cari. “Nggak mungkin kalian cuma berteman! Foto itu terlalu pribadi untuk dishare pada teman biasa” nyata sekali Haris tak bisa menerima penjelasanku yang tak bisa disebut sebagai penjelasan itu.

♫ Kau terus memburuku
Dan tetap menuduhku
Kau terus pancing aku
Berusaha menjebakku ♫


“Dia hanya ingin tahu mas.. Hanya penasaran” kujawab dengan suaraku yang melemah. Lagi-lagi pembelaanku terasa sangat hambar.  Dan tentu saja tak meredakan emosinya.  Dengan nada suara yang makin tinggi dia mendesakku “Kalau hanya teman biasa, kenapa kamu  ngasih foto terbuka dengan pose seperti itu?! Kenapa bukan foto yang biasa aja?!”

♫ Terdesak tak bisa menjelaskan
Ku tak mau membagi rahasia
Ku tak bisa cerita yang kau minta
Seandainya ku bisa berkata ♫

♫ Alibi alibi alibi
Alibi ooo tolong aku
Alibi alibi alibi
Alibi ooo tolong aku ♫


Kupejamkan mataku, mencoba menenangkan kegalauan diri.  Dan terngiang lagu itu lagi. Lagu favoritku. Dan sungguh aku tak menyangka aku harus mengalami peristiwa seperti di lagu itu. Aku berpikir keras, berusaha mencari cara melepaskan diri dari belenggu interogasi ini. Oh, andai aku bisa menghilang saat ini juga.

Suamiku masih menunggu pengakuanku. Beberapa detik telah berlalu, dan tiba-tiba seakan tak kusadari, bibirku bersuara dengan nada sinis, dan mataku menatap tajam kearahnya seolah menantang “Mas suka kan lihat foto-foto cewek seksi? Suka juga kan motret cewek-cewek setengah telanjang dengan pose menantang? Jadi kenapa mesti marah kalau aku seperti cewek-cewek yang mas kagumi itu? Kenapa marah kalau istrimu ini dikagumi laki-laki lain?”

 …………………
Haris terdiam…
Aku diam..
Dan alibi…
Menertawakan kami…

*****



Cerita ini hanya fiksi belaka.
Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, kejadian  dan jalan cerita, itu memang kesengajaan :P
Cerita ini terinspirasi oleh sebuah lagu dari Andra n the backbone dengan judul yang sama.



Comments

  1. aduh kalau masalah cinta begini,aku no comment deh soalnya bukan orang yg ahli dalam bidang ini mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini emang cerita cinta dewasa.. bkn utk yg di bwh umur.. hihihi

      Delete
  2. Ben kapok ojob-pe, dibalas dg hal yg sama. wkwkwkwkwkwkwkwk........

    ReplyDelete
  3. Lha, itu saya belum pernah dengar lho mbak lagunya Andra and The Backbone. padahal ada di playlist *coba denger ah*

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku mlh ga punya lagune. Denger di radio aja. Trus kepikiran bikin crita ini :D

      Delete
  4. Replies
    1. moso judulnya mau diganti "impas".. hihihi

      Delete
  5. Manteeeeep! Klo kita saling provokasi bikin cerita, kayaknya bagus nih...!
    Aku jadi nebak2 endingnya hihihi, malah kirain si istri mau bilang si adrian itu gay hahaha!

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ya.. gara2 mayya nih.. jd keracunan fiksi deh.. haha..
      Wah ide crita bagus tuh say.. jd pengen bikin crita ttg gay.. hihihi..

      Delete
  6. Sebuah sketsa singkat yang membuat saya harus bilang "Woww" :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. woooowww.. makasih yaaa.. *ga pake koprol* hihihi..

      Delete
    2. biar saya aja yang Koprol langsung nyebur ke kolam ikan

      Delete
    3. heboh bgt mas asep koprolnya.. wkwk

      Delete
  7. sadiiissss .......


    tapi untunglah ini cuma fiktif belaka .... gak ngebayang aku kalau beneran. sereeemmmmm ........

    ReplyDelete
    Replies
    1. sadis kek crita pembunuhan donk.. hihihi

      Delete
  8. mampir ke sini hihi. pas bacanya pertama serius. ha? kok kakak beneran nih kayak gini? ternyata.... ujung-ujungnya ada tulisan cerita ini hanya fiksi belaka LOL. #ketipu

    bagus ceritanya. (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf ya.. aku ga maksud nipu loh.. hihihi..

      makasih yaaa... ^^

      Delete
  9. kirain itu cuma fiksi, eh ternyata beneran fiksi... :D

    ReplyDelete
  10. bacanya dah deg2an kirain mba' covalimawati sendiri
    ternyata fiktif , tapi bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi.. untung bacanya sampe abis ya.. klo ga pasti ttp ngira itu aku sndri.. haha

      Delete
  11. belum pernah denger lagunya sih... Tp seru juga tuh bikin cerita fiksi nyambung sama lagu hihihiy.. Keren mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi.. makasih yaaaa... critanya ini lagi mengilustrasikan sebuah lagu.. halah.. hehe..

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berburu Benang Rajut di Pasar Asemka

Jenang Gulo.. Jangan Lupakan Aku

2 Tahun Lebih Kumeninggalkanmu