Menyapa Senja di Embung Nglanggeran


Suasana senja selalu asyik untuk dinikmati. Sinar matahari yang meredup, membawa rona jingga dan keemasan yang berpadu indah di langit yang mulai gelap. Romantis.. Tak heran jika banyak penggemar fanatik dari sang senja. Dan banyak yang melakukan traveling 'hanya' untuk mengejar momen senja alias matahari terbenam ini. Coba lihat saja Uluwatu dan pantai Kuta, yang ramai dikunjungi orang di saat malam menjelang. Semua itu demi menyaksikan momen sunset yang konon sangat indah di tempat tersebut.

Akupun termasuk pecinta senja. Makanya ketika suamiku mengajakku mengejar sunset ke Embung Nglanggeran, aku langsung menyetujui. Walaupun sebenarnya ketika itu aku nggak punya gambaran sama sekali seperti apa tempat yang dinamakan Embung Nglanggeran itu. Dan aku yakin, banyak dari pembaca blog-ku ini yang juga belum tahu apa itu Embung Nglanggeran. Yang jelas, tempatnya bukan di pantai, tapi di pegunungan. Wah, makin bikin penasaran. Menikmati sunset di pantai, itu sudah biasa. Tapi menikmati sunset di pegunungan, itu baru berbeda. Seperti apa bedanya? Yuk simak terus ceritaku ~_^

Jadi apakah Embung Nglanggeran itu? Embung adalah sebuah kata dalam bahasa jawa yang artinya tampungan air. Sedangkan Nglanggeran adalah nama sebuah desa di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Di desa Nglanggeran ini terdapat sebuah gunung api purba, yang konon pernah aktif sekitar 30-60 juta tahun yang lalu. Dan kini kawasan gunung api purba tersebut dijadikan tempat wisata, yang bernama Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Wuih, nggak nyangka di Gunung Kidul ternyata ada peninggalan jaman purba. Nah, Embung Nglanggeran ini merupakan salah satu obyek wisata di kawasan tersebut.

Kami mulai melakukan perjalanan ke arah Nglanggeran dari Pantai Siung, sekitar pukul 2 siang hari. Setelah puluhan menit perjalanan sampailah kami di desa Nglanggeran, kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Tapi bukan Gunung Kidul namanya kalau jalannya lurus-lurus saja. Tentu saja jalan menuju Nglanggeran juga begitu adanya. Bahkan lebih parah dari jalan menuju daerah pantai. Ya iyalah, inikan menuju ke pegunungan. Jadi selain berkelok-kelok, jalannya juga menanjak curam, dan banyak tikungan tajam. Yang makin memperparah adalah kondisi jalannya yang masih alami, alias masih berbatu-batu, dan sempit. Lebarnya hanya muat untuk satu mobil saja. Aku jadi membayangkan bagaimana kalau papasan dengan mobil lain. Untungnya jalan di kawasan ekowisata ini dibuat satu arah, artinya jalan masuknya berbeda dengan jalan keluarnya. Jadi nggak usah kuatir. Tapi tetap harus ekstra hati-hati dalam mengemudi, dan siapkan performa kendaraan yang prima, setidaknya yang kuat dibawa nanjak.

  
Akhirnya sampailah kami di parkiran area Embung Nglanggeran yang cukup luas, dengan pemandangan yang menawan. Dari brosur yang dibagikan tertulis bahwa kawasan Gunung Api Nglanggeran ini berada di ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23 derajat celcius - 27 derajat celcius. Hmmm, pantas saja udaranya sejuk, walaupun berada di tanah lapang seperti di parkiran ini. Area Embung Nglanggeran ini di kelilingi bukit-bukit berbatu, dengan tebing-tebing yang besar. Di sela-selanya tumbuh pepohonan yang hijau dan subur. Dan karena kita berada di dataran tinggi, maka kita bisa melihat pemandangan kota Yogyakarta dari sini. Asyik kan? Eh, ini baru area parkirnya. Lalu dimana letak embungnya? Rupanya, untuk mencapai ke embungnya kita harus menaiki ratusan anak tangga. Waduh lumayan tinggi juga. Bisa ngos-ngosan nih. Ah, dasar body tua. Tapi jangan kuatir, menaiki anak tangganya nggak akan berasa ngos-ngosan kok. Soalnya semakin ke atas pemandangannya semakin keren, jadi makin terpacu untuk terus naik. Apalagi di sini udaranya sejuk dan segar, bebas dari polusi. Anggap saja lagi olah raga. Kalau capek, bisa leyeh-leyeh sebentar di gardu-gardu yang sudah disediakan. Sembari leyeh-leyeh, boleh donk bernarsis ria dulu.. hehehe.

 

Nah, sampai deh di embungnya. Ternyata penampungan air ini luas sekali. Seperti kolam ikan raksasa. Tapi tentu saja pengunjung dilarang nyebur di embung ini. Embung Nglanggeran ini merupakan embung buatan yang fungsinya sebagai sumber pengairan kebun buah seluas 20 hektar. Embung ini bukan hanya bermanfaat, tapi juga menyajikan pemandangan yang memukau. Sebuah kolam tenang di puncak ketinggian, dengan latar belakang tebing-tebing yang besar dan kokoh, dan pemandangan lepas yang menawan. Semua tampak indah dilihat dari ketinggian ini. Disinilah kami akan menunggu dan menyapa senja. Tak sabar rasanya ingin melihat kecantikannya. Puluhan pengunjung juga mempunyai maksud yang sama. Saat matahari mulai meredup, mereka justru enggan meninggalkan embung ini. Sayang rasanya melewatkan momen romantis ini. Makin sore angin bertiup makin kencang dan dingin. Aku berharap nggak masuk angin, dan tetap bertahan.




Matahari mulai tenggelam, memberikan warna orange keemasan dan warna jingga. Semburatnya terpantul di permukaan air embung yang tenang. Sedangkan siluet kerumuman pengunjung yang menyaksikan senja, malah semakin menghidupkan keindahannya. Sempurna.


Happy traveling ^^

Comments

  1. waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..ini keren bangetttttttttttt,catttetttttttt ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. jgn mpe ilang catetannya.. hihii :P

      Delete
    2. Saya suka dengan Foto Mataharinya di bawah itu. Komposisi Warna SUNSET nya indah sekali. Lain dah dengan jepretannya fotografer beda dengan saya cuma kamera poket jadul aja iheiheiheihee. Ini dijepret dengan kamera apa mba Cova? Seperti biasa tuh file file Foto seperti ini disimpan,. Kalau ada lomba FOTO bisa diikut sertakan. Very cool

      Delete
    3. ayo donk mas, ganti kamera jadulnya ama yg lbh canggih.. hihihi
      Itu dijepret pake kamera nikon D brp ya.. lupa.. :D
      Pengennya sih gt. Smoga foto2nya bs berguna, ga skedar buat simpanan

      Delete
  2. Eaaaa...aku suka senja, sukaaa banget...apalagi ditemani sama si diaaa, Maaaak kok gak ngajak-ajak c

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah, klo diajak ntar nggangguin aku ama si dia-ku.. hhihihi :P
      yuuk mariiii ^^

      Delete
  3. Photonya yang buat terlihat tempat ini keren nih Mba. he,,, he,, he,,,,

    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. siapa dulu yg motoooo... halah..
      tp tempatnya jg bagus jd hsilnya jg oke :D

      Delete
  4. aaaiiiiiiiihhhhhhh....kereeeennnn..... mauuuu kesaanaaaaaa.....

    ReplyDelete
  5. kereeeeeeeeeen................................ sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    ReplyDelete
  6. aseeliii... baru tahu daerah ini.. emang fotonya keren tau tuh mbak suaminya ngambil senjanyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Poto paling atas itu jepretanku pk kamera hp. Yg paling bawah jepretan suamiku. Kerenan mana? hihihi

      Delete
  7. Wah, cakep banget panoramanya
    Perlu dikunjungi jika kelak traveling Jateng
    Terima kasih artikelnya Jeng
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 pakdhe.. makasih kunjungannya :)
      Ayo pakdhe jalan-jalan ke jateng lg. Banyak loh tempat2 yg asoy.. hehehe

      Delete
  8. aku terakhir ke Nglanggeran taun lalu, saat itu Embung nya belom selesai dibikin.. sampe sekarang belom kesana lagi sih.. hehehe.. udah pernah sampe puncak nya belom kak? nggak kalah keren juga loh mendaki ke puncak gunung api purba,, tapi yaa harus siap2 capek mendaki kurang lebih satu jam hehehhehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku ga sempet ke puncak gunung api purbanya. Udah kesorean waktu itu. Kapan2 klo liburan kesana ah. Tapi kuat ga ya? mendaki selama 1 jam? huwaaaaa... gempoooooor.. hihihi..

      Delete
  9. indahnya pemandangan di foto-foto itu, jadi pengen narsis seperti yang punya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. narsis itu wajib. klo ga nanti dikira hoax.. hhihihi..

      Delete
  10. waa nyesel niy dah sampai sana malah gak mampir ke embungnya
    ternyata cantik juga ya
    foto2nya itu mbak cakeeep bangets ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sayang bgt tuh ga mampir.. hehee
      Ayo kapan2 kesini ^^

      Delete
  11. demi sebuah senja yang senantiasa menimbulkan sensasi pesona tersendiri, rela menjelajahi ratusan anak tangga.....luarbiasa...., lukisan Tuhan memang tiada tandingannya.....,
    btw-aku juga lagi buat GA..dicari 32 orang blogger yang hobby nulis dan corat coret buat jadi pemenang untuk mendapatkan gift unuk dari makassar, tana toraja dan martapura kalimantan selatan...salam :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sengsara membawa nikmat ya.. hihihi

      td aku udah intip2..Tp belum bs komen. Wah GAnya seru, hadiahnya banyak. Temanya jg unik. Yg mo ikutan jg banyak banget. Smoga aku bs ikutan jg ^^

      Delete
  12. Indah sekali memang di embung ini, Mbak, apalagi saat senja, duhai.... segalanya jadi terasa romantis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaa.. bagus bgt ya pak.. tdnya ga nyangka , ternyata senjanya keren bgt di sini :)

      Delete
  13. iiii bagus bangeeettt... itu efek foto apa aslinya emang gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. aslinya emang bagus kok jeng mila.. apalg nunggu senjanya ama yayangnya.. #eh :D

      Delete
  14. Entah mengapa, saya pun sangaaat suka senja.... pemandangan alam yg ditawarkan senja, sungguh indah. Dan foto2 diatas juga sangat indah, mengingatkan saya akan senja yg indah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa.. aku juga suka bgt senja.. rasanya klo menikmati senja itu romantiiiiis bgt.. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berburu Benang Rajut di Pasar Asemka

Jenang Gulo.. Jangan Lupakan Aku

2 Tahun Lebih Kumeninggalkanmu