Hai.. Haii.. Pembaca Runaway Diary sekalian.. Jumpa lagi dengan Cova, si admin imut. Semoga temen-temen masih ingat padaku walaupun akhir-akhir ini aku jarang update blog. Apalah aku ini yang ngaku-ngaku jadi blogger tapi udah 2 minggu blognya nggak ada update-an. Ah jadi malu.. Hehehe. Tapi nggak update blog bukan berarti aku ini bermalas-malasan loh. Karena di luar kegiatanku di dunia maya, aku ini bisa dibilang lagi sibuk. Kali ini sibuknya beneran sibuk beraktivitas. Bukan sibuk menata hati alias galau loh #eh.
Semua berawal dari kedatangan bapak, ibu, dan adik-adikku seminggu yang lalu. Tentu ini momen istimewa, karena sangat jarang keluargaku di kampung mengunjungiku di rimba ibukota ini. Makanya waktu yang hanya seminggu bersama mereka ini aku manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjamu mereka. Salah satu di antaranya mengabulkan keinginan bapakku yang sudah sejak lama ingin mengunjungi Masjid Kubah Emas. Itu loh masjid yang kubah-kubahnya dilapisi emas 24 karat setebal 2 - 3 mm, yang berlokasi di Jalan Meruyung, kelurahan Limo, kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Masjid yang dibangun oleh pengusaha sukses dari Banten yang bernama Dian Djuriah Al Rasjid ini bernama asli Masjid Dian Al Mahri. Hmm.. Bisa dibayangkan donk betapa kayanya ibu Dian ini. Tuh emas kalau dikiloin bisa jadi berapa kilo ya? Habisnya berapa duit tuh buat membangun masjid semegah itu? Subhanallah...
|
Masjid Kubah Emas |
Nah, hari minggu yang lalu kami berdelapan berangkat menuju Masjid Kubah Emas. Biasanya sebelum mengunjungi tempat yang baru, aku gugling dulu di internet untuk mencari beberapa info tentang tempat tersebut. Dalam traveling langkah ini sangat penting, agar kita punya gambaran bagaimana medan dan situasi yang akan dihadapi. Namun, berhubung aku mempunyai teman kantor yang rumahnya dekat dengan lokasi masjid tersebut, kali ini aku nggak tanya-tanya lagi sama mbah gugel. Aku berpegang pada penjelasan dari temanku itu saja. Menurutnya, kalau mau kesana dari rumahku bisa lewat Cinere atau Depok. Dua-duanya jalurnya macet. Biar nggak kena macet lebih baik kesananya pagi-pagi saja, sebelum jam 9 pagi. Oke sip!
Hari minggu dini hari aku sudah membangunkan seluruh anggota keluargaku. Dan tepat pukul 7 pagi kami siap berangkat. Rupanya benar informasi dari temanku itu. Pagi ini jalan menuju Masjid Kubah Emas memang lancar dan nggak ada kemacetan yang berarti. Hanya 1 jam saja waktu yang kami tempuh. Tepat pukul 8 pagi, kami sampai di Masjid Kubah Emas. Wuuih senang donk, membayangkan menikmati suasana masjid di pagi hari, kemudian sholat dhuha di sana. Kalau berada di masjid semegah itu mungkin ibadahku jadi lebih khusuk. Hehe..
|
Gerbang depan masjid |
Eh, tapi apa yang terjadi? Kenapa gerbangnya tertutup rapat begini? Pagar besinya terpasang gembok. Kami celingak celinguk dengan penuh tanda tanya, memendam keingintahuan yang besar, dan tak sabar ingin menjangkau masjid yang dari balik gerbang ini tampak sangat indah. Akhirnya suamiku berinisiatif bertanya pada seorang penjaga warung. Informasi yang didapat, katanya masjidnya memang masih tutup, alias belum dibuka untuk umum. Baru jam10 pagi nanti akan dibuka, dan ditutup lagi pada jam 8 malam. Aku baru tahu ada masjidnya yang jam kunjungnya ditentukan, semacam jam besuk di rumah sakit aja. Kalau masjid di belakang rumah sih bukanya 24 jam sepanjang hari selama-lamanya. Jadi buat para traveler yang suka nggembel alias suka nyari masjid buat nginep biar irit, jangan harap bisa nginep di masjid Kubah Emas ini, karena setelah pukul 8 malam kalian pasti udah diusir. Boro-boro mau nginep :P.
Ah bagaimana ini? Kami harus nunggu 2 jam lagi. Mau pulang nggak mungkin, karena waktunya pasti habis di jalan. Apalagi saat itu sedang mendung dan hujan, nggak memungkinkan untuk berada di luar. Akhirnya kami nongkrong di pinggir jalan dan muter-muter di supermarket Giant terdekat. Setelah 2 jam terlewati kami kembali ke masjid kubah emas. Masjid sudah dibuka. Menuju parkiran, kendaraan kami dicekat seorang penjaga, yang kemudian mengeluarkan semacam karcis bertuliskan infak untuk musolla sebesar Rp 3000. Setelah kami bayar, kami memasuki area masjid. Sebelum masuk, kami dicegat lagi oleh seorang petugas berbaju hitam-hitam yang wajahnya nggak ramah. Kali ini kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000. Rp 10.000 untuk kami berdelapan mungkin nggak mahal, tapi aku merasa aneh aja, soalnya baru kali ini mau masuk masjid mesti bayar. Kalau di masjid-masjid lain adanya kotak infak, dimana orang suka rela mengisinya, bukan bertarif seperti ini. Tapi aku memaklumi kalau di masjid kubah emas ini ada semacam pungutan, karena masjid yang luas dan megah ini pasti butuh biaya perawatan.
|
ramai pengunjung |
Hujan rintik-rintik masih mengguyur bumi saat itu. Sementara dari tempat parkiran ke masjidnya masih harus jalan kaki lumayan jauh. Tapi pesona masjid kubah emas yang indah dan megah membuat kami mengabaikan semua itu. Kami berjalan kaki dengan penuh semangat. Eh iya, pengunjungnya saat itu ramai banget loh. Banyak sekali rombongan dengan bus-bus besar. Sebelum masuk masjidnya, kami sempatkan untuk foto-foto bersama dulu. Bagi yang nggak bawa kamera, jangan kuatir, karena banyak tukang foto keliling yang menawarkan jasanya. Semacam tukang foto yang ada di monas gitu. Jadi kalian tetap bisa narsis walaupun nggak bawa kamera.
|
miniatur Ka'bah |
|
tempat wudhu |
Hujan makin deras, mau nggak mau kami harus buru-buru masuk masjid. Pintu masuknya dipisahkan antara pengunjung pria dan wanita. Eh iya, pengunjung harus menitipkan alas kaki, tas, dan payungnya ke tempat penitipan yang berada di ruangan bawah. Tapi kami cuma menitipkan alas kaki saja, karena tas dan payung masih kami gunakan. Setelah mengambil wudhu, kami menuju ke bagian dalam masjid. Di depan pintu masjid ada dua orang penjaga wanita yang bergamis dan berkerudung besar, tapi mukanya lebih galak dari sekuriti bank. Tanpa basa basi dia berkata padaku dengan muka judes "Payungnya nggak boleh di bawa ke dalam, bikin basah!"
Okelah, tapi ngomongnya nggak usah nyolot gitu donk bu.. :P. Dan payungnya tetap aku bawa ke dalam tapi aku masukkan ke dalam tas. Yang penting kan nggak bikin basah lantai masjid.
Sip! Siap masuk masjid. Eiits.. Lagi-lagi si gamis hitam itu mencegat kami lagi. "Masuk masjid ini harus pakai kerudung. Jadi dia nggak boleh masuk!" katanya dengan muka tetap judes menunjuk ke arah Lita anak perempuanku. Waduh, kali ini aku nggak terima begitu saja. Nggak mungkin kan aku ninggalin anakku di luar. Lagian walaupun badannya bongsor, tapi dia kan masih anak-anak. Aku sebenarnya paham dan mengerti maksudnya, bahwa masuk ke area masjid harus menutup aurat. Yang jadi masalah adalah cara menyampaikannya kurang santun menurutku. Kata-kata dan mimik wajah penjaga itu lebih galak dari penjaga penjara. Bukan hanya aku saja yang sakit hati, tapi Lita juga. Walaupun akhirnya diijinkan masuk setelah mengenakan mukena, tapi Lita sudah terlanjur terluka. Anakku memang sensitif, dan kata-kata penjaga itu membuatnya nggak nyaman. Alhasil baru beberapa menit di dalam masjid, dia sudah mengajak keluar. Huft.. Padahal masuknya susah. Udah gitu di luar masih hujan deras.
Ya sudahlah, daripada Lita uring-uringan, kuputuskan untuk keluar dari masjid. Tapi sebelum keluar, aku sempatkan memotret beberapa bagian ornamen masjid. Dari tiangnya, lantainya, dindingnya, bagian bawah kubahnya, hingga karpetnya, semuanya mewah, indah, dan megah. Ssstt.. Aku motretnya sembunyi-sembunyi loh, soalnya di sini ada larangan "Dilarang Memotret". Beruntung aku memakai mukena, jadi kameraku nggak terlihat oleh penjaga bergamis hitam itu.. Hihihi
|
bagian dalam masjid |
|
detil bagian bawah kubah utama |
Keluar masjid kami harus hujan-hujanan menuju parkiran yang jaraknya lumayan jauh. Hawa dingin dan air hujan, apalagi sambil lari-larian, membuat perut kami merasa lapar. Untungnya ada penjual pop mie di area parkiran. Lumayan buat mengganjal perut. Dengan harga Rp 8000/ porsi untuk pop mie kuah panas, kami mengusir dinginnya udara, dan dinginnya bayang-bayang muka sang penjaga.. #eh :P
Happy traveling ^^
kalo larangan memotret kayaknya emang di setiap masjid gitu.
ReplyDeletetapiiii, kalo sampai disuruh bayar, itu keterlaluan. mestinya protes ke pengurus masjidnya aja mbak.
dan kalo di sini, ada temen saya ke masjid pake celana ketat, ditegurnya baik-baik. disuruh pake mukenanya. gak ada galak2nya itu yang negur.
iya di masjid ini disuruh bayar, entah buat parkir ato buat tiket masuk.. entahlah. Tp ya bgitulah. Kek masuk t4 wisata gt
DeleteItu bukan bayar untuk masuk mesjidnye...gak usah kerdil pikiran kite...ente kan dateng pade bawa kendaraan wajar aje buat retribusi parkir mungkin,karena yg kelola bukan swasta itung" ente bayar parkir berpahala infak sadaqah ya wajar lah...
DeleteCoba klo ente kesono jalan kaki,gak bawa kendaraan,ape ente disuruh bayar??!
Gak kan...?
gak usah di bikin ribet....ente ke rumah ALLAH keluar duit segitu aje,ngedumel.
Saya ke sana tanggal 17 sept 2017 kemarin, Gila Tarif buat parkir motornya 5000(lima ribu rupiah), jarak dari tempat parkir ke masjid jauh pula, lumayan klo jalan kaki, karcis parkirnya bisa di pakai berulang kali sama tukang parkir, di sarankan klo udah bayar parkir, karcisnya di sobek aja biar ga bisa di gunakan lagi sama tukang parkirnya.
Deleteih aneh banget masa masuk mesjid bayar, aku sih belom pernah ke mesjid ini dan sampe skrg masih blom tertarik sih. Btw, kata nya org2 kalo mau foto2 di mesjid nya boleh, tapi bayar gitu.
ReplyDeletekomenku jg sama say saat itu... ANEH... hihii
Deletewah foto2 bayar lg? Klo aku sih mending ngumpet2 aja motonya :D
Waduh, serem juga ya tuh masjid. Namanya masjidkan walaupun yang membangun perseorangan tapi jatuhnya tanah wakaf kan. Udah jadi milik umat tuh, jadi...siapa aja yang dateng dan jam berapa aja harusnya bisa
ReplyDeleteiya, ga bs sewaktu2 datang kesitu, krn ada jam besuknya #eh
Deletehihiihi, komersil banget ya, aku dulu pas kesini mesem2 sendiri deh lihat kelakuan petugasnya, mau masuk bayar, ke kamar mandi bayar, titip sepatu bayar, lha...semuanya dikomersilin gini. Padahal yg namanya mesjid harusnya 'ramah', sehingga semua orang2 senang ke masjid
ReplyDeletesetuju.. harusnya disediain kotak amal aja udah cukup. kalo pengunjung merasa nyaman disitu, pasti jg ga akan segan2 kok masukin duit ke kotak amal. Dan jelas ikhlas krn suka rela..
Deletemasuk masjid kok mbayar sih mbak, aneh banget
ReplyDeletetapi bagus banget ya masjidnya
kalau sekuritinya galak, galakin balik mbak haha
aku ga berani.. coz badannya gedean mereka.. hahaha
Deletescurity mesjid kok galak ...
ReplyDeletefoto-fotonya keren mbak!!
biar pengunjungnya ga nakal kali.. hihi :P
Deletemakasih ^^
Wahahaha terbayang bayang wajah DINGIn para guard alias penjaganya, sampai terbawa saat menikmati POP Mie nya hiheiheihee. DINGIN nya kenangan waJAH PEnjaganya menjadi hangad dengan kuah POP MIE nya hieiehiee. Biasanya ada liputan KULINER lengkap dalam catatan travel note mba Cova ini. Tak apalah walah hanya POP MIE aja,. Tetap ada Liputan Kulinernya hihihihihihi
ReplyDeletePop mie juga lumayan kok utk menyelamatkan dr yg dingin2.. (termasuk muka dingin).. hihihi
Deletewah masak harus membayar seperti itu... memalukan
ReplyDeleteyah begitulah -___-
Deleteaku da pernah kesana waktu anakku umur 3 atau 4 tahun..akhirnya aku gak boleh masuk karena nanti anakku akan pipis atatu muntah didalam...aku bilang kan pake pampers..tetep aja gak boleh masuk sama penjaga baju hitam..jd sampe sana cuma bengong aja diluar....asli gak nyaman kesana...
ReplyDeletewaduh sayang bgt ya.. pdhl udah jauh2 datang kesitu. Gimana cb kalo datang dr luar daerah eh tau2 ga boleh masuk. Pasti nyesek bgt.. tega bgt sih :(
DeleteTuuu kn parkirnyaaaah....terakhir aku ksana kageeet juga. Petugas yg gak ramah? Hm....hrs ada training tuuuh
ReplyDeletejgn2 ditrainingnya emang disuruh galak tuh mak.. hehe :P
DeleteAduuuuh sampai sebegitunya ya :( Tidak ada kotak saran dan kritik kah?
ReplyDeleteaku ga lihat tuh ada apa ga kotak saran. Yg banyak sih papan peringatan 'dilarang'
Deleteketidakramahan masjid kubah emas pernah saya baca beberapa tahun lalu, Mak. Waktu itu keluarga besar ngajak berkunjung ke masjid kubah emas. Tp, setelah saya cari info melalui google, katanya masjid tersebut terlarang untuk anak-anak. Alasannya anak-anak bisa mengganggu yang lagi beribadah. Ya, udah karena anak2 saya masih kecil-kecil jadi saya mutusin gak ikut. Drdp sp sana mangkel.
ReplyDeleteDenger2 skrg agak longgar, ya? Anak-anak udah boleh masuk, tapi hanya di area komplek masjid. Kl di masjidnya sendiri, dibawah 10 tahun tetep belom boleh, ya?
aku waktu itu ga sempet gugling2 mak.. kupikir sih kek berkunjung ke masjid biasa. Eh ternyata masjid ini emang dibuat eksklusif bgt. Banyak bgt larangannya
Deleteihhh ampun deh, untg belum pernah kesana >.< maleees amat kudu liat petugas yg judes gt ..
ReplyDeletesecurity bank aja udah diajarin supaya ramah yaa.. ihh bener-bener deh!! semoga pengurus masjid itu baca postingan ini, biar jadi pertimbangan lagi kebijakannya. Masa ke masjid malah gak nyaman, masjidkan rumah Allah --"
Iya itu yg aneh. Dmn2 kalo masuk masjid pasti rasanya nyaman dan adem. Tp masuk masjid ini rasanya malah was2, tkt diomelin petugasnya
Deleteaq malah belum pernah kesana mbak..
ReplyDeletebagus juga ya dalamnya
wah bisa2 nya ndelik fotone huheuheuehue...
Dalam dan luarnya megah 'n mewah. Iya tuh, terpaksa ndelik2. Drpd disemprot lg.. Hehehe
Deletepdhl rencana mo kesana bln maret ini :(
ReplyDeleteGpp mi.. Kesana aja. Bagus kok mesjidnya. Klo ama mimi mn ada sih yg brani jutek..? Hihihi
Deletelarangan memakai baju ketat/celana ketat bagi muslimah itu memang benar, memang dilarang!
ReplyDeletecuma cara penyampaianx harus santun, jd yg dikritisi disini adalah carax menegurx, mencegah kemungkaran gk bisa dgn cara yg mungkar, hrs dgn lemah lembut..
intropeksi diri aja deh tuk kedua belah pihak,
segera tutuplah aurat scr sempurna, anak dr Dini hrs sudah diajar menutup aurat dan mari saling menasehati/mengajak kpd kebaikan n saling melarang dr perbuatan dosa dgn cara yg santun....! *smile
Yg jd mslh disini memang cara menyampaikannya. Sbnrnya klo mslh aturan ttg menutup aurat sih memang sudah semestinya bgitu. Tp ga perlu donk sampe bikin sakit ati org
Deleteaku tinggal di depok, tapi belom pernah ke kubah mas... kapan2 ah
ReplyDeleteWah kalah nih ama org bintaro.. Hehehe
Deletebelom pernah berkesempatan berkunjung ke mesjid yang terkenal megah dengan ornamen ornamen yang dilapisi emas itu, padahal ngimpinya seh, berkunjung ke mesjid ini sekalian mampir ke Cilebut....tapi masa seh ngga ramah?!
ReplyDeleteMampir aja mas kesini. Kalo kata suamiku, di t4 jamaah laki2 petugasnya ga segalak di t4 perempuan kok. Msh wajarlah
DeleteIbu sama adeku pernah ke masjid kubuh emas, klo aku sendiri sih belum pernah yah. hehehe..
ReplyDeleteemang disana ga boleh masuk klo ga pake kerudung. Memang peraturan disana sama kaya mesjid-mesjid yang di dubai. Mamaku kesana akhirnya pake slayer aja kedalam mesjid, karena pas lewat sana, jadi mampir.
Klo disuruh bayar kayanya ga deh, apa karena hari minggu yah. Jadi kawasan wisata. hehehehe..
ouu gt.. apa mentang2 banyak yg dtg ya jdnya bayar.. Emang udah jd tempat wisata tuh..
Deleteaku baca malah ngikik-ngikik...hihi emangnya kalau masjid bagus sholatnya tambah khusyu'...
ReplyDeletekeren mak tulisannya...tapi mesti sabar ya menghadapi penjaga, mereka kan hanya menjalankan tugas...sudah bosen kali hihi tiap hari menertibkan pengunjung...kapan-kapan malah pengin mampir nih,penasaran.com
hihihi.. ternyata malah jd ga khusuk mak.. tkt diomelin.. hahaa
Deletemoga2 pas mak ida kesini, penjaganya udah insap.. #eh :P
Ya ampyuun... saya kayanya belum ada niat mau main kesana mak....
ReplyDeleteaku jg cm nganter bpk ibu aja sih, klo sndri kesana sih males.. hihii
Deletesaya belum pernah kesana.
ReplyDeletesuami saya pernah kesana, dan komentarnya adalah "itu bukan masjid, tapi museum"
hihihi.. bnr jg tuh.. lbh mirip museum, krn banyak bgt larangannya :D
Deletemungkin maksud yg bikin masjid tsb memang untuk tempat wisata mbak. kalo menurut saya sih ngapain masjid dipakein emas segala. masjid sederhana juga Allah pasti nerima ibadah kita kok. daripada duitnya buat makein emas ke kubah masjid kan mendingan utk menolong fakir miskin. jadi kalo nurut saya sih itu bukan tempat ibadah tapi tempat wisata :)
ReplyDeleteiya jg ya.. lbh bermanfaat kalo uangnya utk membantu fakir miskin.
Deleteato kasihin aku dikit emasnya.. hihihi :P
Bener banget tuh... Gw juga ingat satu hadist bahwa, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya aku diutus di muka bumi untuk meramaikan masjid, bukan untuk menjulang julangkannya ..
DeleteSering banget baca cerita ga enak soal masjid ini.. Jadi enggak begitu penasaran buat kesana. Apalagi ada anakku Dzaky, bisa2 kena omel mulu sama penjaganya.. Agak aneh sih, mgkin ini lebih cocok jd tempat rekreasi drpd tempat ibadah. Soalnya komersil...
ReplyDeleteNah itu dia, pdhl yg namanya mak2 pasti identik dgn membawa anak2. Mn nyaman kalo bawa anak dikit2 diomelin ya..
DeleteWahh..wah..ko gini sih? masjid kan rumah Allah terbuka bagi umat Allah, masih kecil kan belum wajib juga berjilbab. Security nya ga asyik banget ya mak, ga ada kotak saran gitu?
ReplyDeletega ada deh keknya. Keknya emang dicari security yg kek gt mgkn, biar pd takut.. :D
Deleteya Allah,kok sampe bayar 2 kali gitu....yah,ilfil duluan nih saya mbk,emosi juga kalo ada security kayk gitu..
ReplyDeletedr awal pas tau ada jam kunjungnya, aku lgsg drop. Eh mlh ditambah pk pungutan sgala, bikin ilfil pastinya
Deletesaya belum pernah kesana mbak.
ReplyDeletemembaca cerita mbak cova jadi jengkel juga nih, orang-orang sekitar masjid matanya sudah berubah jadi duit mbak. Segala hal ihwal tentang keperluan masjid dengan sedikit celah saja sudah bisa dapat duit. dan anehnya masjid kok pakai buka jamnya segala. ah aneh....
dan masalah payun itu, seharusnya mbak cova menyelatu balik ajah...yah....
hehehe
sbnrnya sih pengen bgt nyeletuk balik, tp takut terjadi kericuhan.. hihihi *pdhl was2 jg sih liat muka serem penjaganya :P*
Deletewalopun fotonya diambil dengan cara sembunyi sembunyi tetep bagus kok ^^
ReplyDeletekok peraturannya ketat sih, mana ada penjaga galaknya pula -_-
Ngambil fotonya sambil celingak celinguk.. Hihihi
Deletesering baca dan dengar ttg mesjid kubah emas yg fenomenal ini, tapi behind the story yg gak enak getuu, kok ya jd kontroversi dan ironis dengan fungsi masjid yg merupakan tempat beribadah yg mestinya welcome ya Mbak
ReplyDeleteIya, aneh aja kok pengelolaannya begini.. Masjidnya jd ga nyaman disinggahi
Deletewaduh padahal masjid ini masuk wishlish masjid yang ingin dikunjungi. Penasaran rupa penjaganya. :D
ReplyDeleteHihii malah jd pnasaran ya.. :D
Deletewaw masjidnya...
ReplyDeletesemoga rakyat dan orang disekitarnya mendapat berkah dan kemakmuran dari masjid,,,,
Aminn.. :)
DeleteBelum pernah berkunjung kesini, mewah sekali yah mesjidnya :)
ReplyDeleteMewah pake buuuaaangeeett :D
Deletesaya yang 3 tahun lalu menjadi warga Depok sementara belum pernah kesana. Masjid kubah emas tepatnya menjadi wisata religius ya Mak :)
ReplyDeleteWah pdhl dkt ya mak dr rumah.. Kebanyakan mlh dr luar daerah ya yg dtg kesana
DeleteAku belum pernah berkunjung kesana, & sempat penasaran juga. Ehm, tapi kok banyak cerita aneh bin negatif ya... Padahal jika itu masjid, sudah selayaknya menampakkan citra positif. Buat apa megah2, indah2 di mata, tapi bikin mangkel di hati? Memang harus dididik tuh para penjaganya (saya malu ih bacanya). Yg aneh juga, jam buka & bayar2. Seperti sudah bukan masjid utk ibadah semata, tapi lebih mirip tempat wisata biasa.
ReplyDeleteDimana2 harusnya masjid itu tempat yg adem & menentramkan hati. Ini kok?
Itu sebabnya saya termasuk orang yg suka nyari masjid kalo lg keluar kota sendirian & ga kenal medan, terus harus nunggu. Yah, memang suka was2 takut gerbang masjidnya dikunci. Tapi gak nginep lah ya... hehe... Kalau sampai terkunci, kan aneh tuh... Masa' rumah Allah terkunci utk umum sihhh :p
Emang kek dikomersilkan gt jd t4 wisata. Tp mnrtku sih ga perlu lebay gt ya.. Orang mengunjungi masjid kan niatnya pasti baik. Ga perlu lah pasang penjaga bermuka masam. Kita para pengunjung pasti tau diri kok.
DeleteSeumur hidupku baru kali ini aku ga nyaman berada disebuah masjid
Kalau cerita itu benar tentu sangat disayangkan, kok pakai mbayar
ReplyDeleteKalau masuk kotak infak sih ada tapi mbayar kok aneh sekali
Harusnya ada gerbang yang dibuka setiap saat kan ada orang yang ingin sholat wajib dan sholat sunnah
Semoga ada perubahan
Salam hangat dari Surabaya
Nah itu dia pakdhe. Jdnya ga bisa sering2 sholat di masjid ini ya. Soalnya kalo tiap masuk masjid hrs bayar ya boros jg kan. Mestinya pasang kotak infak aja, ga usah pake tarif sgala.
DeleteSalam manis dr jakarta
Bener banget tuh ,ane juga merasakan hal seperti itu,pulangnya juga harus bayar ketika memulangkan karcis,dgn alasan buat uang kebersihan kebon...ini sangat mengganggu keikhlasan kita dlm beribadah...harusnya utk masjid infaq saja,tidak harus ditarifkan...emang tempat wisata .?!
DeleteTerimakasih atas artikelnya , sangat menarik sekali :) sukses selalu, semoga kita semua Slalu ada dalam lindungannya :)
ReplyDeletehttp://goo.gl/dhvhjc
Menurut saya,,wajarlah..untuk biaya operasioanal masjid,,kalau bersih dan bagus suatu masjid butuh biaya perawatan tinggi,,,,,,,namun takmir lebih ramah dan sopan ke pengunjung,...dan masjid di buka jam2 terntu gak setujulah...kalau memang takut kehilang barang2 mewah di masjid sebaiknya ditulisi contoh " DIDALAM MASJID BANYAK BARANG BERHARGA ANDA MENCURI LANGSUNG BERHUBUNGAN SAMA ALLAH' mungkin yg mencuri bisa sadar..terima kasih semoga manfaat...!!!
ReplyDeletehmmm...masjid dhiror?
ReplyDeletemungkin karena masjid "swasta" ya... hehehehhe
ReplyDeletejadi berkesan tidak ramah
hahaha sy jg pernah di usir krn gak berkerudung. tapi akhirnya di tawarin selendang tipiiiiss jd rambut n leher tetep menerawang, sm penjaganya (bayar juga). padahal kalo mo syar'i sekalian kasih pinjemnya yg tebelan dikit kek, bergo panjang kek hehehe....
ReplyDeleteGak jagain masjid kali, jagain emasnya hehehehe. Lumayan kan?
ReplyDeleteTdnya jg mo kesana, tanya2 tetangga dulu trnyta persis sperti yg ditulis d blog ini.. jd tdk tertarik lg sy.. sungguh aneh & disayangkan mmg ada masjid yg suasananya sperti ini.
ReplyDeleteAssallamualaikum, saya sudah pernah berkunjung ke masjid kubah emah tsb , menurut saya kenapa masjid di tentukan jam dibuka nya itu semata mata karna para petugas yg membersihkan masjid tsb dapat bekerja secara luwes sebelum ada jamaah hadir ke masjid, tujuannya agar jamaah juga lebih nyaman dalam masjid.
ReplyDeleteDan untuk pembayaran 3 ribu rupiah di depan gapuran pintu masuk sepertinya tidak, hanya saja di beri karcis masuk dan setelah pulang ke pintu keluar masjid baru membayar sebesar 2 ribu rupiah.
Untuk pembayaran 10 ribu rupiah di dalam masjid, wah saya agak janggal. Tapi kalo memang org yg meminta tsb bertujuan utk infaq percaya saja dan ikhlas saja, karna jila tdk benar juga org yg berdosa yg meminta uang tsb
Untuk foto foto, setau saya gratis (untuk komentator) bayar sebesar 20 ribu untuk meminta jasa foto keliling disekitar masjid yang resmi dari masjid, dengan kamera dslr dan hasil langsung di beri pada jamaah yg berfoto.
Sekian hasil wawancara yg saya dapat.
Meskipun postingan ini sudah lama hanya ingin menginfokan ikhwan dan ukhti ^_^
Wassallamualaikum
Itu mah bukan salah dari pemilik maupun fungsi masjidnya tapi itu mah kesalahan pengelola2 aja yang memanfaatkan hal tersebut karena dari pemilik ga ada pemikiran untuk memungut biaya toh bisa bangun masjid semegah itu mana mungkin dr tiket masuk segitu bisa untuk menutupi perawatan kebersihan masjid dan lingkunganya bila ada tarif ywdh ikhlasin aja yang penting masih wajar tapi kalau terlalu mahal ataupun kasar tegur aja pengelolanya
ReplyDeletekalau pintu masih ditutup mungkin untuk prepare petugas atau penjaga masjid tersebut agar pengunjung merasakan keindahaan dan kenyamanan dari masjid tersebut, untuk pungli Rp10.000 anggap saja kita sodaqoh ikhlasin aja (positif thinking) Insya Allah hati akan tenang, tentram dan nyaman.
ReplyDeleteMantap sekali masjid nya ...
ReplyDeleteaku nemu blog ini karena minggu ini mau kesana. makasih banyak infonya kalau ada 'jam besuknya' disana hehe btw kalau bayar buat parkir mungkin masih masuk akal tapi klo nagih uang masuk masjid agak gmn gitu ya. masjid nasional yg diluar negeri aja (contohnya di malaysia) udah jd tempat wisata jg tapi ga komersil gitu. petugasnya juga sama galak" tp lebih ke org bulenya karena mereka nekat masuk masjid tanpa tutup aurat. tp mereka disana sediain jubah buat yg ga berkerudung. jadi mereka negor tapi kasih solusi jg bukan asal marah" aja. yaaa tp segaknya sekali seumur hiduplah ya harus cobain kesana hehe
ReplyDeleteKalo menurut ku masalah bayar sih gak jadi masalah yg jadi masalah penjaga ibu-ibu pake gamis itu yg super galak dan jutek😤, gak ada ramah-ramah nya sama sekali 😤😤, pernah waktu saya dan keluarga ke masjid itu dan melihat seorang ibu dengan bayinya yg masih kecil sekitar usia 2 bulan, pas mau masuk dicegat gak boleh masuk, padahal kan masih bayi ,apa mungkin si ibu harus meninggalkan bayinya di luar!!!, Akhirnya si ibu itu gak jadi sholat disitu dan memilih pergi. Memangnya bayi itu akan mengotori lantai masjid!??!! Lagi pula pasti nya pake pempers ☹️, jd gak bakal kotor deh. Huhh saya juga di cegat waktu mau masuk sambil gendong bayi saya , untung saya kesitu bareng ibu dan Kaka perempuan saya , jadi bisa gantian. Sebenarnya pengen komplen atau sekedar ngasih tau biar cara ngomong nya lebih direndahkan lagi nada bicaranya , pengunjung itu kan raja jadi harus dilayani dengan baik dan sopan,bukan pake acara nyolot segala😤, tp aku gak berani ntr malah ribut dan aku diterkam😱kaya buaya kelaparan 😨😨
ReplyDeleteHari ini saya kd masjid itu..masuk bayar 15.000 bawa mobil,keluar bayar parkir lagi ( saya kasih 2000), tetapi tidak jadi sholat karena saya bawa anak umur 2tahun.katanya anak kecil tidak boleh masuk,mana galak lagi ibu2 penjaganya menyetop di depan pintu masjid..saya kaget..ini masjid rumah Allah atau rumah jin???
ReplyDeleteOya..alas kaki dititipkan,dan membyar infak..yang jadi masalah ibu22 itu galak amat,jadi gak sholat deh...
ReplyDeletewww.GrandMbet.com
ReplyDeletewww.GrandMbet.net
Agen GrandMBet
Bandar Judi Online
Agen Bola Terpercaya
Prediksi Bola Jitu
Agen Bola Resmi SBOBET
Parlay Bola Jalan
Agen Sabung Ayam Online
Prediksi Bola Akurat
Agen Bola
Jadwal Bola Lengkap
Taruhan Bola
Situs Bola Terpercaya
Agen SBOBET
Agen Bola SBOBET
Agen Casino SBOBET
Bandar MAXBET
Agen Sabung Ayam S128
Casino Online
Poker online
Agen Casino Online
Bandar Judi Casino
Forum Judi Online
Tips Tembus Parlay
Prediksi Bola
Prediksi Togel
Berita Bola
Prediksi Parlay Bola
Bursa Taruhan
Banyak juga masjid masjid di luar negri yang dijadikan objek wisata religius loh, malah banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung dan semua mematuhi apa yg dilarang dan apa yg diperbolehkan.
ReplyDeleteUntuk biaya parkir ,biaya penitipan hal wajar lah.
Mengenai jam buka juga wajar lah , kita juga harus maklum dengan para pekerja sayg dikerja di sana kan tidak 24 jam gitu loh neng.
Banyak juga masjid masjid di luar negri yang dijadikan objek wisata religius loh, malah banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung dan semua mematuhi apa yg dilarang dan apa yg diperbolehkan.
ReplyDeleteUntuk biaya parkir ,biaya penitipan hal wajar lah.
Mengenai jam buka juga wajar lah , kita juga harus maklum dengan para pekerja yg dikerja di sana kan tidak 24 jam gitu loh neng..