Menguak Legenda Rawa Pening
Baru Klinting, sebuah nama yang sangat familiar di telingaku. Nama yang terkait dengan legenda Rawa Pening itu, sudah aku dengar sejak aku masih kanak-kanak. Ibukulah yang mengenalkan kisah Baru Klinting padaku. Setiap malam sebelum tidur, ibuku tak lupa menceritakan dongeng cerita rakyat dan kisah para nabi. Sesuatu yang sangat jarang kulakukan kini kepada anak-anakku. Salah satu cerita yang masih sangat kuingat adalah tentang Legenda Rawa Pening ini. Dari cerita ibuku itulah kemudian timbul rasa penasaran padaku tentang danau ini. Dan setelah puluhan tahun berselang, barulah terwujud keinginanku melihat langsung Rawa Pening.
Gerbang Bukit Cinta |
Tak berapa lama sampailah kami di Rawa Pening. Di sekitar Rawa Pening ini, dibuka sebuah taman wisata yang biasa disebut dengan Bukit Cinta. Tak jelas maksudnya apa dinamakan demikian. Menurutku malah lebih tepat disebut taman Baru Klinting. Karena di sini terdapat patung ular naga raksasa yang melingkari taman, dan kita bisa masuk melalui mulut dan ekornya, semacam gua. Pembuatan patung ular naga ini bukan tanpa maksud. Jelas bahwa patung tersebut untuk mevisualisasikan legenda Rawa Pening. Ular naga itulah yang bernama Baru Klinting. Yang konon sampai sekarang masih menjaga Rawa Pening.
Dari taman tersebut, kita bisa menikmati pemandangan Rawa Pening. Danau yang luas dan tenang ini diapit gugusan gunung dan perbukitan. Ada nuansa mistis yang kurasakan saat menatap hamparan danau itu. Tiba-tiba khalayanku berkembang terlalu jauh, aku sempat berpikir "Jangan-jangan si Baru Klinting memang masih ada di danau ini". Ah, malah jadi merinding. Daripada ngayal yang nggak-nggak, mending mengabadikan pemandangan yang indah ini.
Rawa Pening memang fotogenik, tak heran jika banyak fotografer yang tertarik mengabadikannya. Genangan air yang membentang luas, berpadu apik dengan gerombolan tanaman eceng gondok, dan membuat suasananya tidak monoton. Ditambah dengan kehadiran perahu-perahu berwarna-warni, memberikan aksen tersendiri, yang memberikan efek ceria dan colorful hingga mampu melembutkan kesan mistis dari danau ini.
Yang lebih menarik lagi, ternyata perahu-perahu itu bisa disewakan. Tarifnyapun cukup murah, Rp 35.000 saja perperahu. Jadi semakin banyak penumpang tentu semakin murah tarif per orangnya. Tapi ingat, maksimal satu perahu hanya mampu memuat 10 orang. Nah, bagi yang ingin mengeksplore lokasi ini lebih dalam, bisa menyewa perahu ini. Seru loh. Dengan naik perahu kita bisa menikmati pemandangan Rawa Pening dari berbagai sisi.
pemandangan dari perahu |
Di sini juga dijual buku tentang Legenda Rawa Pening. Bagi yang mau tahu ceritanya silahkan beli bukunya. Atau baca aja di sini.
narsis di perahu ^^ |
jadi penegn ke sana mbak nnati aklau ke tanah air nani , Insya allah :)
ReplyDeletesmoga bisa terwujud ya.. jln2 ke sini.. :)
DeleteIndah ya tempatnya!
ReplyDeleteBaru tau deh legenda Rawa Pening....^_^
hu uh loh.. ayo ajak hubby kesini, pasti seneng deh moto2.. hihi..
DeleteMenambah wawasan cerita rakyat ya say.. hehe..
Naga baru kelinting itu beneran ada gak ya? KAlau dengar cerita legenda, imajinasiku berharap itu gak hanya sebuah dongeng melainkan beneran ada. KAlau gak salah itu seorang anak yg berwujud ular dan bertapa melingkari gunung ya Mbak?
ReplyDeleteaku jg bayangannya kek gt. Mlh mbayangin, dr dasar danau muncul ular naga si Baru Klinting.. hihihi..
DeleteIya betul say.. pernah denger critanya jg ya.. :D
iya aku jg sering denger cerita baru klinting wkt kecil.. ^_^
ReplyDeletepaling suka foto yg paling atas..cantiikk bgt pemandangannya ditmbh perahu yg warna warni :)
perpaduan warnanya pas bgt ya, biru, ijo plus warna warni.. hihi
Deletepasti ibumu yg nyritain ya.. hehe..
heihiehiehie asyik sekali ceritanya. Wah saya kalaw dekat dengan obyek wisata seperti ini pasti tidak akan saya lewatkan. Beruntung sekali ya kawan kawan di luar Kalimantan. Agak sulit mendapatkan wisata seperti itu di Kalimantan Barat
ReplyDeleteLoh bukannya di ponti banyak perahu jg ya mas..? hehe..
DeleteYa udah, main2lah kemari.. cari suasana yg beda.. :D
Ingin ke sana ...
ReplyDelete*sambil-rogoh-kantong
Hehe ...
wah kantongnya isinya banyak tuh.. hihihi.. :P
Deleteterima kasih anda telah share artikel yg bagus ini :D
ReplyDeletekeren tempatnya, pengen nyoba dateng!
ReplyDeletemonggo silahkan dikunjungi :)
DeleteSungguh suatu layanan keindahan alam yang luar biasa,,,
ReplyDeletekeren ya.. lukisan alam yg indah :)
Deleteaku lupa mba cerita tentang Baru Klinting hehehehee..
ReplyDeletedisana yang jual jajanan iseng gak ada ya mba?
tapi keliatan bersih deh tempatnya..
oh ya aku abis dari pangandaran lohh (tukang pamer :P)
klo lupa ntar tanya nyokap aja deh.. hihihi..
Deletenah jajanannya tuh mirip ama di pantai timur pangandaran yg dijual di pasar itu loh, ikan2 kecil ama udang2 kecil. Tapi harganya di rawa pening lbh murah :D
Jd pengen ke pangandaran lg .. hehe
gak ada yang jualan bakso, somay, dkk gitu? ahahahhaaa.. (tukang makan)
Deletepangandaran, emang pantai selalu bikin rindu ye mba ahahhahaaa
nah itu dia.. ga ada.. hihi.. bawa bekal sndri aja :D
Deletehu uh.. serunya klo rame2 kesana.. hehe..
sy pernah naik perau spt itu tp wkt sy ke Gombong.. Enak juga karena rame, tp deg2an takut kebalik.. :D
ReplyDeletenaek perahu rame2 pasti seru ya.. tp emang ngeri klo keberaten beban.. hihi..
Deletewah aku pengen banget main kesini,,rumah di solo tapi belum pernah main sampe sini..kapan2 lahh..
ReplyDeleteoia klo sempet Click ini
yaa,minta masukannya biar jd blog yg baik..makasih..:)
solo kan msh deket klo kesini.. ayo kpn2 disempetin.. hehe
Deleteoke siap.. segera meluncur.. :D
wah iya nih.. ajak hubby (kek yang mbaknya bilang) atau sapa kek pasti indah banget :p
ReplyDeletemaksudnya ngajak calon hubby ya.. #uhuk!.. hihi.. :P
DeleteJaman saya masih kelas 3 SD, legenda ini yang paling sering diceritakan oleh guru saya. Katanya itu gara-gara nyabut lidi. Herannya, si nenek itu naik sampan dari batu kenapa nggak tenggelam ya?
ReplyDeletemmmm.. mungkin batunya batu apung kali ya.. jd ga tenggelam.. hihihi.. :P
Deletebaca ini jadi ingat dulu kecil pernah didongengi (alm ayah), terima kasih ini mengingatkan kepada sesosok bapak
ReplyDeletesama-sama mas.. aku juga tau crita dongeng ini dr ibuku. Beruntung loh kita dulu sering didongengi. Klo jaman skrg spertinya jarang org tua yg suka mendongengi anak2nya
DeleteWah gambar-gambarnya bagus semua. Kayaknya rawa pening sudah terkelola dengan baik sebagai tempat wisata.
ReplyDeleteiya sudah lumayan kok.. walopun tamannya mesti dirapiin dikit, biar lbh menarik
Deletedanaunya bikin mumet ya makane disebut rawa pening
ReplyDeletehehe...
ambarawa itu kan masuk kasunanan surakarta ya
tapi kenapa lidah baruklinting yang kepotong dan jadi tombak kyai pleret malah milik kasultanan jogja..?
iya mumet klo keliling2.. hihi..
Deletewah aku mlh br tau klo tombak kyai plered tuh lidahnya baruklinting
foto fotonya bagus yaah
ReplyDeletealhamdulillah.. makasih :D
DeleteWah kemarin aku ke Ambarawa cuma ke Museum Kereta ama Gedong Songo, gak sempat ke situ tuh! Kepengen sih! Kapan kapan ah...
ReplyDeleteYa ampun...ternyata dideket Semarang banyak tempat wisata ya? kemarin lebaran ampe bingung pengen kemana? Baiklah, kucatat nih!
ReplyDelete