Uji Nyali di Pantai Pok Tunggal

"Kita mesti kearah mana nih?" tanya suamiku. Kami celingukan di pertigaan jalan. Anak-anakku juga ikut tengak tengok. Kubuka lagi hapeku untuk memastikan arah kami benar. Dari hasil browsing disebutkan bahwa lokasi Pantai Pok Tunggal ada di daerah Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tepatnya ada di antara Pantai Indrayati dan Pantai Siung. Berdasarkan petunjuk tersebut , kami mengikuti petunjuk arah ke kedua pantai tersebut, karena plank permanen yang bertuliskan arah ke Pantai Pok Tunggal belum ada. Namun kami nggak menyangka akan menemukan persimpangan jalan seperti ini. Dan parahnya lagi, nggak ada plank petunjuk. Bagus deh, jadi kami harus berspekulasi dan berani ambil resiko. Ke kanan atau ke kiri? Haduh bikin galau aja.
"Kita ke kiri aja ya?"kata suamiku memutuskan.
"Ya udah, kalau nyasar paling ke pantai lain" kataku.
Baru beberapa meter mobil kami bergerak, Lita berteriak "Ma! kita salah arah! Harusnya ke kanan"
"Yang bener kak? Tahu dari mana?" tanyaku sangsi.
"Aku barusan sekilas lihat tulisan Pok Tunggal ke arah kanan" Lita menjelaskan.
"Masa' sih? kok kita nggak lihat ya Pa.. Ya udah coba balik aja"

Alhamdulillah, ternyata benar, ada petunjuk arah bertuliskan Pantai Pok Tunggal ke arah kanan. Tapi memang nggak jelas tulisannya, pantas saja kami nggak lihat. Untung anakku, Lita, punya penglihatan yang tajam, jadi nggak jadi nyasar deh.. hehe. Kami melanjutkan menyusuri jalan tersebut. Setelah beberapa meter, ada plank ala kadarnya buatan penduduk sekitar yang bertuliskan "Pantai Pok Tunggal". Kami melanjutkan perjalanan mengikuti petunjuk plank tersebut. Namun makin mendekati lokasi pantai, kondisi jalan yang kami lalui semakin mengocok perut. Mengocok perut bukan karena lucu, tapi mengocok perut dalam arti sebenarnya. Naik turun, berkelok-kelok dan berbatu. Benar-benar dibutuhkan skill mengemudi yang tinggi. Bukan cuma itu aja, kita juga mesti sabar, karena dengan kondisi jalan yang seperti itu, rasanya jalannya seperti tak berujung. Kapan penderitaan ini akan berakhir? huhuuu..


Alam seolah menjawab pertanyaanku. Tiba-tiba pemandangan pantai dan lautan ada di depan kami. Akhirnya sampai juga. Rasa pusing dan mual langsung teralihkan oleh rasa takjub akan keindahan alam yang terhampar di depan kami. Jadi ini Pantai Pok Tunggal yang katanya bagus sekali itu. Dan memang kenyataannya demikian. Pantai berpasir putih, lautan biru, awan yang dramatis, dan gugusan batu karang yang eksotis. Tipikalnya memang sama dengan pantai-pantai di Gunung Kidul lainnya, tapi tentu saja setiap pantai ada ciri khasnya. Sepeti Pantai Pok Tunggal ini. Begitu kita menginjakkan kaki di pantai ini, pandangan kita pasti langsung tertuju ke sebuah pohon yang tumbuh unik dan kokoh sendirian. Bisa dibilang pohon yang eksotis itulah iconnya Pantai Pok Tunggal.

Ah, rasanya pengen buru-buru berjemur.. hihii. Tapi berjemurnya tetep pakai payung. Kebetulan di sini banyak payung pantai warna warni yang disewakan untuk istirahat para pengunjung. Payung-payung itu bukan hanya membuat nyaman, tapi juga memberi nuansa ceria, karena warni-warninya yang seolah memberi aksen pada hamparan pasir putih. Dengan menyewa payung seharga Rp 20.000, kita bisa leyeh-leyeh sepuasnya. Eh, ke pantai kok cuma mau leyeh-leyeh. Ya enggak donk.. Pastinya wajib main air dan foto-foto. Lebih tepatnya anak-anakku yang main air, aku yang foto-foto, dan suamiku yang wajib jadi tukang fotonya.. hehehe. Dan mumpung di pantai ini pengunjungnya nggak banyak, aku mewujudkan tantanganku sendiri dengan berfoto pose yoga seekstrim mungkin.. hihihi. 

 

Bosan dengan tantangan yoga pose, aku menantang diriku lagi dengan naik ke tebing. Beneran loh aku naik ke tebing. Pantai Pok Tunggal ini, diapit oleh dua gugusan tebing. Bagi yang mau naik, disediakan jalan untuk keatas. Tapi jangan dibayangkan jalannya rata ya? Jalannya berupa tangga bebatuan, dan di dinding tebingnya dibuatkan jalan dari bambu. Jelas butuh nyali yang tinggi untuk melaluinya. Hanya berpijak pada bambu sodara-sodara! Gemeteran kakiku ini, was-was kalau-kalau bambunya keropos atau nggak kuat menahan tubuhku. bisa-bisa aku nyemplung ke laut. Jadi buat yang takut ketingian, jangan coba-coba ya.. hehe. Nah, dari atas tebing ini kita akan melihat keindahan Pantai Pok Tunggal dari perspektif yang berbeda. Keren abis... Nggak sia-sia uji nyaliku sampai ke atas sini.

 Main air udah, foto-foto udah, naik tebing udah, sekarang saatnya istirahat makan siang, dan membersihkan diri. Banyak kok tempat mandinya. Silahkan mandi sepuasnya, dan dijamin seger, karena walaupun ada di daerah pantai, tapi air di kamar mandinya nggak asin dan nggak lengket. Nggak bawa baju ganti? Tenang aja, di sini banyak penjual pakaian murah meriah kok. Lumayan lah daripada pakai baju basah.. hehe.. Setelah kenyang dan bersih semua, kami siap-siap melanjutkan perjalanan ke pantai yang lain. See you!

Happy traveling!


Comments

  1. mana futu extreme yoga nya .. ^_^

    ReplyDelete
  2. Seru banget ya main ke pantai. Sama, dong di keluargaku juga biasanya bapakku yang jadi juru foto, hihihi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. Kami emang penyuka pantai..
      Ternyata dmn2 sama ya, bapak jd korban kenarsisan keluarga.. Hahaa

      Delete
  3. Bersih banget pantainya, kalo ke jogja lagi musti ke situ ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ini pantai paling bersih di banding pantai gunung kidul lainnya.. Wajib bgt kesini :D

      Delete
  4. Waaa...pengen uji nyali disana juga deh! btw, dateng ke acara bubernya KEB sabtu ini, ga, Mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk..seru loh :D
      Btw aku ga bs ikut say.. Ada acara sndri

      Delete
    2. Yah, engga bisa ketemuan dunk, mba...baiklah kalo begitu :D

      Delete
    3. Yah, engga bisa ketemuan dunk, mba...baiklah kalo begitu :D

      Delete
    4. Iyaa.. Kapan ya bs ketemuan kita? :D

      Delete
  5. baru denger kalo ada pantai yang namanya gini kak. bagus bangett :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini pantainya termasuk baru, jd emang banyak yg blm tau..
      Ayo buruan kesini sblm rame :D

      Delete
    2. aku boleh ikut kan ? gratis kan ?

      Delete
    3. Boleh2.. Kalo dr jogja gratis deh..tp ntar traktir aku makan siang yak.. Hihii

      Delete
    4. suruh traktir serombongan mobil ? bangkrut deh :D

      Delete
  6. aku orang jogja baru tahu nama pantai pok tunggal. nama yang asing. sewa payungnya lumayan mahal ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar murah, bawa payung ama tiker sndri.. Hihihi

      Delete
    2. Pengalaman aku di ancol, biasanya ada tempat payung dan kursi gratis untuk pengunjung. kok disana justru berbayar ya ?

      Delete
    3. mungkin di ancol payungnya ga warna warni #halah :P

      Delete
  7. saya kayaknya pengen nyobain yang uji nyalinya *sok berani hehe

    ReplyDelete
  8. Bagus ya mba pemandangannya.. suka sekalihasil jepretannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih.. Jepretannya bagus, krn yg dijepret baguuus :D

      Delete
  9. Subhanallah... langitnya, pantainya, pasirnya, pemandanganyaaaa... bagus sekali, jadi pengen kesitu jugaaa >_<
    eh itu juga sewa tikar sama payungnya juga murah ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, itu 20 rb dipake sepuasnya, trus bisa buat rame2, gantian leyeh2nya.. Hehehe

      Delete
  10. Wedewwwwww nda nahan. Hiehiehiee. Saya kira keren bangeds nih. Tapi yang jelas dari sini tampilan fotonya extremely good. Jepretannya keren. Angle nya pas,. Komposisi warnanya keren. Indah sekali. Very cool mba Cova mah

    Top 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wawaaaaww.. Makasiiiiih mas asep.. Hasil yg keren krn obyek aslinya yg extremely awesome.. Hihii

      Delete
  11. Keren sekali pemandangan pantainya, jadi pengen nyoba kesana hhe...

    ReplyDelete
  12. wah... menarik sekali nih pantai pok tunggal ini, jadi pengin kesana nih, hmm...

    ReplyDelete
  13. tumben kagak ada foto narsis yang punya blog di tulisannya, hehehe
    udah kagak main, kangen euy

    ReplyDelete
    Replies
    1. lagi puasa narsis nih.. sengaja kok biar penggemar ga bosen.. hahaha

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berburu Benang Rajut di Pasar Asemka

Jenang Gulo.. Jangan Lupakan Aku

2 Tahun Lebih Kumeninggalkanmu