Akhir Sebuah Penantian Panjang

"Mbak, udah keluar SKnya"
"Terus gimana hasilnya?"
"Permohonan pindahmu ditolak"

Sesaat aku diam. Masih berusaha mencerna kata per kata yang cukup singkat itu. Kupandang wajah sang pembawa berita. "Ditolak??" tanyaku lagi, untuk memastikan aku nggak salah dengar.
Dengan wajah penuh keprihatinan dia menjawab, "Iya".

Seketika itu juga rasa lemas merasuki sekujur tubuhku. Bersamaan dengan itu emosi jiwaku begitu menyesakkan menuntutku berteriak. Namun kesadaranku mengendalikan. Aku nggak bisa berteriak di ruangan yang penuh dengan rekan kerjaku. Walaupun akhirnya rasa tidak terima terlontar juga dari bibirku dengan lantangnya. Huff.. Apa bedanya dengan teriak?

Dua tahun aku digantung, menunggu tanpa ada kejelasan maupun kabar. Selama itu aku bukan diam saja. Berkali-kali aku bertanya tentang nasib permohonan pindahku, tak ada satupun yang memberi keterangan dengan transparan. Mereka hanya bilang "Tunggu saja, sedang diproses". Berkali-kali jawabannya tetap sama, "Sedang diproses".

Dan kini setelah 2 tahun aku menunggu, aku resmi ditolak. Yang bikin aku emosi itu, kenapa harus nunggu 2 tahun untuk menolak? Ini sangat nggak manusiawi. 

Bapakku mulai sakit-sakitan udah bertahun-tahun yang lalu. Karena itu aku mengajukan permohonan pindah, agar bisa lebih dekat dengan beliau. Selama ini tak ada yang bisa aku berikan untuk orang tuaku. Sekedar untuk membantu berobat bapakku aja aku nggak sanggup membantu. Apalagi kehadiranku. Aku pulang kampung hanya setahun sekali, dalam waktu yang singkat. 

Jadi sebelum semuanya terlambat, aku berikhtiar mengajukan permohonan pindah, lengkap dengan sebundel data-data medis milik bapakku. Optimis dan berharap mereka yang berkuasa akan tergerak hatinya untuk membantuku. 

Semua prosedur aku lakukan dengan benar. Nggak ada niat mencari jalan pintas. Atau mungkin karena ini makanya aku ditolak. Aku nggak dekat dengan orang-orang yang berkuasa. Aku juga bukan seorang opportunis yang sok kenal sok dekat sok akrab ama pemegang keputusan, agar keinginanku dikabulkan. Entahlah.. 

Cukup banyak sakit hati yang kurasakan. Bukan sekali ini aku sakit hati sama instansi ini. Semua kebijakan seolah dibuat untuk menjatuhkan pegawai rendahan sepertiku ini. Sebagus apapun prestasiku di kantor, nggak membantu perbaikan nasib. Sungguh! 

Yah, keputusan sudah mereka keluarkan. Mereka mungkin nggak pernah sadar bahwa selembar kertas itu bisa berdampak besar bagi kehidupan dan masa depan seseorang. Mereka juga nggak akan pernah tahu dampak kejiwaan yang ditimbulkan. Apa aku jadi gila karena ditolak? Iya, menurutku aku cukup gila dengan mewujudkan status di fbku berikut ini:

Comments

  1. Maaaak, semoga ada jalan yang terbaik, yang mungkin belum Allah tunjukan lagi yaa.. Hiks..itu mungkin sama dengan cerita suamiku. Suamiku dulu dines di Semarang lalu dimutasi ke Tangerang pas kebetulan bibinya sedang sakit di jakarta. Alhamdulillah banget bisa merawat sebelum bibinya dijemput ajal. Oooops... memang getir banget ya, alasan yang sebenarnya disampaikan malahan terasa tidak bisa dipahami...hihiii, sabar yo Mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih bgt ya mak dukungannya.. Smoga Allah merencanakan sesuatu yg indah dibalik penolakan ini. Rasanya ga trima pas tau kabar ini. Tp skrg aku lg mencb ikhlas mak.. Dan ttp optimis utk ikhtiar lg..

      Delete
  2. selamat datang bulan Januari!! semoga bulan ini membawa berkah dan membukakan pintu kesuksesan serta kebahagiaan untuk kami semua. Amiin, amiiin..

    ReplyDelete
  3. Semoga segera muncul hikmah dibalik penolakan ini ya mak *peluuuuuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aminn... Makasih bgt doa dan dukungannya.. *terharu* *peluuuk*

      Delete
  4. Jangan patah arah shahabatku, tp di luar itu saya mendukung keputusanmu. Teriring doa terbaik untuk semua orang yang kau cintai. Baarokallohulakum wa ahlikum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aminn..
      Ini yg bikin aku ttp semangat, yaitu doa n dukungan sahabat2ku.. Makasih bgt thalique :)

      Delete
  5. Saya turut sedih membaca tulisan ini. Mengajukan pindah dengan posisi digantung selama 2 tahun adalah waktu yang berharga sekali jika dibiarkan berlalu begitu saja. Saya kira ini merupakan Hak Preogratif pimpinan perusahaan mba, tapi kalauj boleh saya memberikan pandangan lain. Mengajukan banding. Artinya menghadap langsung dan mengemukakan pendapatnya terhadap penolakan tersebut. Berpendapat tidak ada masalah

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih sarannya mas asep.. sepertinya mau aku ikutin sarannya.
      mo minta banding, kalopun ditolak lg, setdknya udah mencoba, dan memang perlu mengemukakan pendapat

      Delete
  6. Beuh kemaren aku habis nonton 3 idiot untuk kesekian kalinya...

    Merdeka sekali mereka... semangat

    ReplyDelete
  7. Mbak,saya ikut merasakan "kegilaan" yg mbak rasakan. Suami saya juga pengen banget balik homebase,dengan alasan orangtua tinggal satu,sakit2an lagi. Anak pertama dari 2 bersaudara,adiknya waktu itu masih SMA. gak ada yg jagain ibu dan adik perempuannya. Mana tempat tugas suami jauh dari bandara,jadi ketika ada hal mendadak gak bisa lanhsung naik pesawat menuju kampung halaman. Lagi nyari waktu untuk mengajukan surat pindah,ternyata ada tes KLIP dari pusat. Akhirnya suami saya ikut dan alhamdulillaah sekali bisa lulus. Akhirnya bln juni tahun 2014 kmaren kami balik homebase (jakarta). Semangat ya mbak cova,mudah2an ada cara lain dari Alloh agar mbak bisa balik homebase (kota yg diinginkan) oleh mbak cova. Peluuuuukkk {}

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah bgt ya bs balik ke homebase.. Ikut seneng :)
      Smoga aku jg ada cara lain buat balik ke kampung. Makasih ya supportnya 'n ceritanya yg mencerahkan.. Hrs optimis harapan itu ada.. *ga jd gila :P*.. Peluuuuuk

      Delete
  8. "Kasih sayang sebagai seorang ayah mampu menahan beban hidup untuk kebahagiaan anaknya." Sekalian Blogwalking ya, gan? semoga hari ini penuh berkah.. Amiinn

    ReplyDelete
  9. coba lobby2 atasan atau org yang pny kekuasaan gitu dulu, mba.

    ReplyDelete
  10. Mak Cova, sedih banget bacanya. Semoga ada hikmah di balik ini semua ya, Mak *hugs*

    ReplyDelete
    Replies
    1. aminnn.. aku blm berhenti berharap..
      makasih ya mak isti... hiks *hugs*

      Delete
  11. Kami memahami KELUHAN yang Anda rasakan, kami menawarkan Solusi yang Tepat, Praktis, Aman dan Legal

    ReplyDelete
  12. Terimakasih atas informasinya :) semoga sukses slalu .. Ditunggu informasi menarik selanjutnya :) senang berkunjung ke website anda, terimakasih. sekali lagi thanks.

    ReplyDelete
  13. Semoga ada jalan keluar terbaik, setiap ujian pasti ada hikmahnya tp kalau digantung sampai 2 tahun dan ga ada alasan yg jelas, kurang ajar namanya (ups maaf kalau kata-katanya kasar).
    Selamat berkarya kawan & sukses selalu dimanapun kita berada :)

    ReplyDelete
  14. Uwah... 2 tahun??
    yang sabar ya mbak, yang kuat. semoga hari besok lebih baik lagi. namanya kerja ne susah tapi walau susah kan manusia ne punya kewajiban yang harus dipenuhi.

    semangat ya mbak!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berburu Benang Rajut di Pasar Asemka

Jenang Gulo.. Jangan Lupakan Aku

2 Tahun Lebih Kumeninggalkanmu