Mengenal Candi Mendut Lebih Dekat
Kalau berkesempatan jalan-jalan ke Magelang, jangan hanya mengunjungi Candi Borobudur saja, tapi kunjungi juga candi yang satu ini, Candi Mendut. Candi ini merupakan tempat wisata favoritku bersama keluarga. Letaknya tidak jauh dari Candi Borobudur . Lokasinya strategis dan mudah dijangkau. Candi ini tidak sebesar dan semegah Candi Borobudur, namun tampak kokoh dan anggun. Tempatnya rindang, nyaman, sejuk, tidak terlalu ramai pengunjung, dan harga tiket masuknya jelas lebih murah dari pada Candi Borobudur. Kalau tidak salah tiket masuknya hanya Rp 3000 saja, sedangkan Candi Borobudur tiket masuknya Rp 30.000.
Nah, asiknya di sini, kita tidak hanya menikmati bangunan candi saja, tapi ada banyak hal yang menarik selain candi. Di antaranya ada pohon beringin besar yang rindang, Buddist Monastery yang hening dan sakral, pusat cinderamata dan pusat jajanan. Mari kita tengok satu per satu.
Candi Mendut
Kalau dilihat sekilas, candi ini tidak seperti candi Budha pada umumnya, malah lebih mirip candi Hindu. Banyak yang salah mengira, mungkin karena bentuknya segi empat, dan atapnya yang tinggi, serta stupanya yang tidak sebesar stupa di Candi Borobudur. Padahal candi Mendut ini candi Buddha banget loh. Memang tidak ada stupa besar , tetapi ada tiga buah patung Budha raksasa di dalam candi itu. Ternyata di bawah atap candi yang tinggi itu ada sebuah bilik tempat ketiga patung Budha tersebut berada.
Saat memasuki bilik tersebut, kita akan disambut oleh aroma bunga bercampur aroma dupa yang cukup menyengat. Dan aroma itu membuat kepalaku pusing. Namun pemandangan di dalamnya membuatku takjub. Patung Budha raksasa itu anggun sekali, dengan semburat cahaya keemasan yang menerpa dinding-dinding biliknya. Suasana sacral sungguh terasa. Tapi aroma dupa itu membuatku tidak nyaman dan tak betah berlama-lama di sana. Ya sudah keluar saja :(.
Bagian luar candi juga tak kalah menarik, berupa relief-relief seperti candi pada umumnya, tapi aku tak mengerti maksudnya. Jadi yang bisa kulakukan di sini hanya berfoto-foto saja.. hehe
Pohon Beringin
Ya, di sini ada sebuah pohon beringin yang sangat besar, sangat rindang, dan pastinya umurnya sudah sangat tua. Pohon ini mempunyai akar-akar yang besar, dan sulur-sulur yang banyak dan panjang hampir menyentuh tanah. Sulur-sulurnya seperti yang digunakan Tarzan untuk bergelantungan :D. Setelah lelah mengelilingi candi, bersantai di bawah pohon ini merupakan pilihan yang tepat. Teduh dan sejuk, sungguh nyaman. Dijamin kerasan deh.. hehe.. Dan bagiku pohon ini merupakan spot berfoto yang menarik di kawasan ini. Lihat saja foto-fotoku ini, setting yang menarik bukan? :D
Buddhist Monastery
Rugi kalau tak menengok tempat ini. Tempat ini sangat menarik. Walaupun tempat ini merupakan tempat ibadah, tapi terbuka untuk umum dan tentu saja gratis. Jadi jangan sungkan-sungkan ya, asal tetap sopan dan tidak boleh berisik.
Memasuki gerbang, kita akan disambut dengan deretan stupa, dan kolam. Di dalam kolam ada beberapa bunga teratai yang mekar indah. Di sebelah kiri pintu masuk ada sebuah patung Budha berukuran besar dengan pose tidur bersandar. Semakin kedalam suasana hening dan sacral semakin terasa. Banyak patung-patung dan bangunan-bangunan yang unik, dengan ciri khas dari berbagai negara seperti Thailand dan Jepang. Oke juga loh buat foto-foto :D.
Buddhist Monastery ini setiap malam mengadakan ritual meditasi. Bagi yang berminat boleh kok mengikuti. Karena ritual ini tidak hanya untuk yang beragama Budha saja, tapi siapapun boleh ikut.
Pusat souvenir
Ayo-ayo dipilih-pilih souvenirnya buat kenang-kenangan.. hehe. Seperti di kawasan wisata pada umumnya, tempat ini juga banyak penjual souvenir. Souvenir yang dijual di sini mirip dengan yang dijual di Candi Borobudur, seperti kaos, tas, batik, miniature candi, gantungan kunci, dan pernak pernik lainnya. Tapi ada satu yang beda, yang tidak dijual di tempat lain, yaitu souvenir dari pohon Bodhi dan bibit pohon Bodhi. Tau dong pohon Bodhi, pohon yang dipakai oleh Sang Buddha Gautama untuk bertapa. Aku baru tahu, ternyata pohon Bodhi itu benar-benar ada.
Pusat Jajanan
Jangan dibayangkan seperti pusat jajanan di mall-mall ya. Yang aku maksud dengan pusat jajanan di sini adalah kumpulan beberapa penjual makanan dengan gerobaknya. Tidak terlalu banyak namun jenisnya cukup beragam, ada penjual es buah, es campur, es kelapa muda asli, bakso, kupat tahu, mie ayam, bakmi jawa, hingga wedang ronde. Lumayanlah buat pengganjal perut. Harganya murah, tapi rasanya biasa saja. Yah lumayan.. selamat menikmati :).
Nah, asiknya di sini, kita tidak hanya menikmati bangunan candi saja, tapi ada banyak hal yang menarik selain candi. Di antaranya ada pohon beringin besar yang rindang, Buddist Monastery yang hening dan sakral, pusat cinderamata dan pusat jajanan. Mari kita tengok satu per satu.
Candi Mendut
Kalau dilihat sekilas, candi ini tidak seperti candi Budha pada umumnya, malah lebih mirip candi Hindu. Banyak yang salah mengira, mungkin karena bentuknya segi empat, dan atapnya yang tinggi, serta stupanya yang tidak sebesar stupa di Candi Borobudur. Padahal candi Mendut ini candi Buddha banget loh. Memang tidak ada stupa besar , tetapi ada tiga buah patung Budha raksasa di dalam candi itu. Ternyata di bawah atap candi yang tinggi itu ada sebuah bilik tempat ketiga patung Budha tersebut berada.
Saat memasuki bilik tersebut, kita akan disambut oleh aroma bunga bercampur aroma dupa yang cukup menyengat. Dan aroma itu membuat kepalaku pusing. Namun pemandangan di dalamnya membuatku takjub. Patung Budha raksasa itu anggun sekali, dengan semburat cahaya keemasan yang menerpa dinding-dinding biliknya. Suasana sacral sungguh terasa. Tapi aroma dupa itu membuatku tidak nyaman dan tak betah berlama-lama di sana. Ya sudah keluar saja :(.
Bagian luar candi juga tak kalah menarik, berupa relief-relief seperti candi pada umumnya, tapi aku tak mengerti maksudnya. Jadi yang bisa kulakukan di sini hanya berfoto-foto saja.. hehe
Pohon Beringin
Ya, di sini ada sebuah pohon beringin yang sangat besar, sangat rindang, dan pastinya umurnya sudah sangat tua. Pohon ini mempunyai akar-akar yang besar, dan sulur-sulur yang banyak dan panjang hampir menyentuh tanah. Sulur-sulurnya seperti yang digunakan Tarzan untuk bergelantungan :D. Setelah lelah mengelilingi candi, bersantai di bawah pohon ini merupakan pilihan yang tepat. Teduh dan sejuk, sungguh nyaman. Dijamin kerasan deh.. hehe.. Dan bagiku pohon ini merupakan spot berfoto yang menarik di kawasan ini. Lihat saja foto-fotoku ini, setting yang menarik bukan? :D
Buddhist Monastery
Rugi kalau tak menengok tempat ini. Tempat ini sangat menarik. Walaupun tempat ini merupakan tempat ibadah, tapi terbuka untuk umum dan tentu saja gratis. Jadi jangan sungkan-sungkan ya, asal tetap sopan dan tidak boleh berisik.
Memasuki gerbang, kita akan disambut dengan deretan stupa, dan kolam. Di dalam kolam ada beberapa bunga teratai yang mekar indah. Di sebelah kiri pintu masuk ada sebuah patung Budha berukuran besar dengan pose tidur bersandar. Semakin kedalam suasana hening dan sacral semakin terasa. Banyak patung-patung dan bangunan-bangunan yang unik, dengan ciri khas dari berbagai negara seperti Thailand dan Jepang. Oke juga loh buat foto-foto :D.
Buddhist Monastery ini setiap malam mengadakan ritual meditasi. Bagi yang berminat boleh kok mengikuti. Karena ritual ini tidak hanya untuk yang beragama Budha saja, tapi siapapun boleh ikut.
Pusat souvenir
Ayo-ayo dipilih-pilih souvenirnya buat kenang-kenangan.. hehe. Seperti di kawasan wisata pada umumnya, tempat ini juga banyak penjual souvenir. Souvenir yang dijual di sini mirip dengan yang dijual di Candi Borobudur, seperti kaos, tas, batik, miniature candi, gantungan kunci, dan pernak pernik lainnya. Tapi ada satu yang beda, yang tidak dijual di tempat lain, yaitu souvenir dari pohon Bodhi dan bibit pohon Bodhi. Tau dong pohon Bodhi, pohon yang dipakai oleh Sang Buddha Gautama untuk bertapa. Aku baru tahu, ternyata pohon Bodhi itu benar-benar ada.
Pusat Jajanan
Jangan dibayangkan seperti pusat jajanan di mall-mall ya. Yang aku maksud dengan pusat jajanan di sini adalah kumpulan beberapa penjual makanan dengan gerobaknya. Tidak terlalu banyak namun jenisnya cukup beragam, ada penjual es buah, es campur, es kelapa muda asli, bakso, kupat tahu, mie ayam, bakmi jawa, hingga wedang ronde. Lumayanlah buat pengganjal perut. Harganya murah, tapi rasanya biasa saja. Yah lumayan.. selamat menikmati :).
wah yang suka jalan..
ReplyDeletetapi bener banget apa yang dikatakan mba Ova..
rindang banget lagi di sebelahnya ada pohon nan rindang..
lokasi itu deket dengan rumah pamanku jadi saya tahu persis dan apa yang dikatakan sesuai knytaan..
kalu kesana kami dulu sering bersepeda, bahkan kita juga pernah saat malam waisak turut mkan-makan didalam,, dulu tapi...
aaaaah bikin mupeng ini...
ReplyDeleteitu beda harga tiket bisa beda nol doang itu.
bikin ayunan dibawah pohon beringin itu kayaknya enak deh, atau gak buka tenda, sambil belanja jajan makanan sama minumannya :)
bagi umat Budha mempunyai makna tersendiri. Keberadaan tiga buah arca Budha yang berukuran besar di candi ini memiliki keindahan yang tak tertandingi.. :) keren!!!
ReplyDelete@choirunnangim: wah sering kesana jg ya.. kampungku jg di magelang loh, jdnya sering main ke Mendut klo pas pulang kampung :)
ReplyDeletePengen jg nih main kesana pas malam hari, palg bs ikut makan2.. hihihi...
salam ya buat pamannya.. ^_^
@Shally: enak loh leyeh2 di bawah pohon beringin.. sambil menikmati angin sepoi2.. gelar tikar sambil makan bakso ma es campur.. aiih nikmatnya.. hehe.. Sulur2nya kuat loh buat gelantungan kek tarzan.. seru deh.. hihi..
ReplyDelete@Belajar Photoshop: Iya betul.. Masing2 arca Budha itu punya nama dan makna tersendiri. Awalnya aku ga nyangka loh ada arca Budha sebesar itu di dlmnya, 3 buah lagi.. Pas liat lgsg wow!.. hehehe..
ReplyDeletewaaaaahhh bikin sirik ini si mba nya :P
ReplyDeletelagi asik asik makan bakso eh ada tarzan yekan nyamperin, "neng boleh minta baksonya?" *waaaa... jedduk tarzannya minta bakso*
@Shally: klo tarzannya ganteng trus bodynya uhuy.. gpplah.. hahaha.. <-- minta diguyur kuah bakso.. :))
ReplyDeleteok thans for all, tapi paman yang sejak SD aku ikut dengannya saat ini udah mengalami STROKE.. Ia hanya bisa berbarng dan berbaring,,,
ReplyDeleteMagelangnya dimana ya Mba? kalo aku sih di Desa Ngemplak, Ngrajek, ikut kecamatn Mungkid... Tepatnya lokasi yang tahun kemarin terkena lahar dingin tu lho...
@choirunnangim: oo gt.. maaf ya.. semoga pamannya bisa pulih seperti dl lg.. amin
ReplyDeleteTernyata cah Mungkid toh.. Aku ini wong Kalinegoro, tau kan ya.. masih dkt Mungkid.. Sama2 Magelang Gemilang.. hihi..
tapi sayang beberapa orang dengan sengaja merusak bahkan mencuri benda2 tua di objek wisata seperti candi mendut,jadi hampir sebagian bangunan bersejarah yang ada di indonesia sudah tidak perawan lagi ibaratnya
ReplyDeleteyaaaah klo gitu mah aku juga mau, asal tarzan rajin pake deodoran hahahhaaa :P
ReplyDeleteehh aku udah follow blogmu.. follow me back yaa :D
ReplyDelete@Andy: iyah bener.. banyak org2 ga berttgjwb.. sayang bgt yah, peninggalan sejarah yg seharusnya dijaga malah dirusak.. :(
ReplyDelete@Shally: mmm..tarzan wangi boleh jg.. hihihi.. :P
ReplyDelete@Adhisti: tengkyu ya.. udah aku follow kok.. sering2 mampir kesini yach.. :D
wow,, tempat kayak gthu pasti banyak cerita mistisnya..
ReplyDelete@API: kaya'nya sih bgitu.. coz kadang2 klo pas cuaca mendung ato menjelang maghrib gt, suasananya rada2 bikin merinding. Tp aku blm pernah dgr crita aneh2 sih.. hehe..
ReplyDeleteKemarin di borobudur yah sekarang di mendut, jauh amat langkahnya yah keren banget itu bisa keliling kek gitu salut ah
ReplyDeletewahhh kereeen terima kasih ya sudah singgah di blog saya. dan maaf saya baru berkunjung. hehe
ReplyDeleteterima kasih info... tak pernah sampai lagi sini... nice blog
ReplyDeletehttp://www.wanda2u.com/2011/12/apa-itu-seo.html
Nice Blog, it's pity, I can't read your commentary in indonesia
ReplyDeleteÖgann
@Abi: itu keliling2nya skalian pulang kampung kok, kebetulan t4nya deket kampungku.. hehe..
ReplyDelete@k[A]z: makasih juga ya.. dah mampir kesini.. kutunggu kunjungannya lg :)
@Wanzi: terima kasih juga.. sering2lah singgah ke sini.. :)
ReplyDelete@Ogann: wow.. u're here.. thanks 4 visiting my blog.. I really appreciate it.. ;)
hoo,, tempat kyak gtu mungkin mrindingnya karena hujan, trus kedinginan.
ReplyDelete@API: mmm.. iya juga kali ya.. ato merinding krn meriang.. hehehe :P
ReplyDeleteaku sudah lupa mba ... emang aku dulu sekolah di keji smp n3 muntilan,, tapi kita sama2 oarang magelang.. dimek-mek pegele ilang...
ReplyDeletebolak balik liwat sana tapi ga pernah mampir
ReplyDeletehehe payah ya..
kapan-kapan maenaah kesna,.. :D
ReplyDeletekalo ada duit tapinya :))
@choirinnangim: hihihi.. betul.. sampe jumpa di Magelang.. :D
ReplyDelete@Rawins: jgn cm lewat, sekali2 mampir donk.. sambil ngadem.. hehehe..
@juorney to cacth my dream: ayuk.. ayuuuk.. nabung dulu lah.. hihihi..
ReplyDeleteSaya kepingin sekali nyantri di pesantren Buddha itu. Katanya ada jadwal seminggu sebelum tahun baru. Tapi kok ya saya belum libur :(
ReplyDelete@Untje van Wiebs: wah sayang sekali yach.. :(
ReplyDeleteAku baru tau loh klo ada jadwal nyantri jg disitu.. Kirain cm buka ritual meditasi aja.. Tambah info nih.. Tengkyu yah..
La Mba Ova sekarang tinggal dimana??
ReplyDeleteKali negoro... ntar aku cari tahu deh.. TAPI BINGUNG JUGA KAYAK DIRIMU DIATAS>>
pengen lah rasanya kesana, tapi kapaaaannn :D
ReplyDelete@choirunnangim: aku skrg lg mengadu nasib di ibukota.. Biasanya pulang kampung pas lebaran.
ReplyDeleteSelamat mencari ya.. nyasar2 dikit gpp lah.. biar seru.. hihihi..
@PersadaBlog: semoga suatu saat nanti bisa ke sini.. :D
aku pernah ke candi borobudur dan prambanan tapi belum prnh ke candi mendut.. huuu kapan2 pasti kesana au janji... candi mendut wait me..!!!!
ReplyDelete@Arifin: pdhl candi mendut deket loh dr candi borobudur, trus t4nya pas di pinggir jln raya. Jd candinya keliatan jelas dari jalan raya.. Ayo2 ke candi mendut.. hehehe..
ReplyDeletewah malah gak sempat masuk ke Buddhist Monastery
ReplyDelete@rumput ilalang: ayo kapan2 kesini lg.. :D
ReplyDeletemakasih ya sudah berkunjung.. 'n thanks infonya :)
ReplyDelete