Tentang Uang
Ini tentang uang…
Aku ingat belasan tahun yang lalu ketika aku masih remaja muda belia. Dulu aku termasuk anak gadis yang malas, terutama untuk urusan kerjaan rumah, seperti masak, beres-beres rumah, nyapu, ngepel, dan sebangsanya. Kadang ibuku sampai kesal dengan kemalasanku itu, karena aku sangat jarang membantunya. Kalaupun aku mau membantu, pasti hasilnya tidak memuaskan. Hingga sering kali ibuku berkata "Oalah nduk, bisamu tuh apa toh? Besok kalau kamu berumah tangga sendiri trus piye?". Tapi dengan entengnya aku jawab "Ibuk nggak usah kuatir. Besok kalau aku udah berumah tangga, aku nggak bakal ngerjain kerjaan kek gini bu. Aku bakal punya banyak duit. Bisa bayar pembantu. Nggak usah repot-repot ngerjain sendiri". Ibuku hanya mengamini kata-kataku itu.
Dan alhamdulillah, belasan tahun kemudian kata-kataku dulu itu terwujud. Setidaknya aku memang punya cukup uang untuk membayar pembantu. Tapi masalahnya tidak semudah itu. Nyatanya walaupun aku punya cukup uang, bukan berarti aku mudah mendapatkan pembantu. Semua tak sesederhana bayangan masa mudaku dulu. Mencari pembantu yang pas di hati, tak hanya cukup dengan uang. Hingga sekarang aku belum mendapatkan orang yang tepat. Dan mau tak mau aku harus mengerjakan sendiri semua pekerjaan yang dulu sering aku hindari. Ternyata uang tidak selalu bisa menyelesaikan segala urusan.
****
Masih tentang uang…
Kebanyakan perempuan pasti suka belanja. Aku juga begitu. Walaupun tak punya uang, aku tetap menyukai jalan-jalan di tempat perbelanjaan untuk sekedar survey harga atau melihat-lihat saja. Istilah kerennya 'window shopping'. Biasanya pasti ada saja barang yang menarik hati. Tapi berhubung aku belum punya uang, aku terpaksa menunda mempersunting barang idamanku itu. Bersabar hingga saatnya aku punya uang.
Beberapa hari kemudian, uangpun di tangan. Dan bergegas aku menuju tempat di mana barang incaranku dijual. Tak sabar ingin segera membawanya pulang. Tapi apa daya, saat aku sampai di sana, barang idamanku sudah tidak ada. Padahal aku sudah punya uang cukup untuk membelinya. Terbukti bahwa uang tidak selalu bisa mewujudkan segala keinginan. Apalah artinya uang, kalau aku tak bisa mendapatkan barang yang aku inginkan.
****
Uang memang penting, tapi bukan segalanya. Kalau ada yang berpendapat sebaliknya, tolong pikir sekali lagi.
Aku ingat belasan tahun yang lalu ketika aku masih remaja muda belia. Dulu aku termasuk anak gadis yang malas, terutama untuk urusan kerjaan rumah, seperti masak, beres-beres rumah, nyapu, ngepel, dan sebangsanya. Kadang ibuku sampai kesal dengan kemalasanku itu, karena aku sangat jarang membantunya. Kalaupun aku mau membantu, pasti hasilnya tidak memuaskan. Hingga sering kali ibuku berkata "Oalah nduk, bisamu tuh apa toh? Besok kalau kamu berumah tangga sendiri trus piye?". Tapi dengan entengnya aku jawab "Ibuk nggak usah kuatir. Besok kalau aku udah berumah tangga, aku nggak bakal ngerjain kerjaan kek gini bu. Aku bakal punya banyak duit. Bisa bayar pembantu. Nggak usah repot-repot ngerjain sendiri". Ibuku hanya mengamini kata-kataku itu.
Dan alhamdulillah, belasan tahun kemudian kata-kataku dulu itu terwujud. Setidaknya aku memang punya cukup uang untuk membayar pembantu. Tapi masalahnya tidak semudah itu. Nyatanya walaupun aku punya cukup uang, bukan berarti aku mudah mendapatkan pembantu. Semua tak sesederhana bayangan masa mudaku dulu. Mencari pembantu yang pas di hati, tak hanya cukup dengan uang. Hingga sekarang aku belum mendapatkan orang yang tepat. Dan mau tak mau aku harus mengerjakan sendiri semua pekerjaan yang dulu sering aku hindari. Ternyata uang tidak selalu bisa menyelesaikan segala urusan.
****
Masih tentang uang…
Kebanyakan perempuan pasti suka belanja. Aku juga begitu. Walaupun tak punya uang, aku tetap menyukai jalan-jalan di tempat perbelanjaan untuk sekedar survey harga atau melihat-lihat saja. Istilah kerennya 'window shopping'. Biasanya pasti ada saja barang yang menarik hati. Tapi berhubung aku belum punya uang, aku terpaksa menunda mempersunting barang idamanku itu. Bersabar hingga saatnya aku punya uang.
Beberapa hari kemudian, uangpun di tangan. Dan bergegas aku menuju tempat di mana barang incaranku dijual. Tak sabar ingin segera membawanya pulang. Tapi apa daya, saat aku sampai di sana, barang idamanku sudah tidak ada. Padahal aku sudah punya uang cukup untuk membelinya. Terbukti bahwa uang tidak selalu bisa mewujudkan segala keinginan. Apalah artinya uang, kalau aku tak bisa mendapatkan barang yang aku inginkan.
****
Uang memang penting, tapi bukan segalanya. Kalau ada yang berpendapat sebaliknya, tolong pikir sekali lagi.
Hahaha kesel ya mbak kalau pas udah ada duit, eh barangnya dah gak ada... :D
ReplyDeletehu uh.. huhuuuu.. pdhl dah nahan2 diri, eh ga bs kebeli jg.. huh!
Deletekalo duit udah ada tapi barangnya nggak ada, yaa palingan belom jodoh...
ReplyDeletetapi udah telanjur jatuh hati.. gmn donk.. :D
Deletehahaha uang ... !
ReplyDeletehehehe.. :D
DeleteJadi ingat lagu lawas Nicky Astria judulnya Uang
ReplyDeletehttp://youtu.be/xw6HpB-N10o
walah lagunya jadul bgt ya.. hihihi..
DeleteSaya sering menyebutnya dengan 'lembar kep*rat' tiap kali ngeliat solusi sebuah permasalahan adalah uang... :d
ReplyDeletesmua org pasti mupeng ma uang ya.. hampir smua mslh jln pintasnya adalah uang.. hehe..
Deletehehe, mdh2an nnti saya kalo sudah gede bisa membayar pembantu dan menemukan pembantu yang pas sama hati serta uangnya.. hehe
ReplyDeleteaminnnn... smoga pembantunya betah ya..pas di hati pas di kantong.. hehe
Deleteada uang, gak ada uang..kdang ribet jugam ya mbak..hehe
ReplyDeleteiya.. ternyata ga smua urusan jd gampang dgn uang
Deleteuang bukan segalax tp tuk makan butuh uang.., *ngomomg ngawur heheh..
ReplyDeleteklo makannya numpang di tetangga bs ga ya..? hihihi :P
Deleteuang memang bukan segalanya, tapi setidaknya kita tetap membutuhkan uang untuk bisa tetap survive dalam kehidupan ini :)
ReplyDeleteyg penting uang untuk hidup, bkn hidup utk uang.. :D
Deleteuang memang bkn segalanya sob, tp gak perlu dipungkiri kalo uang itu menjadi nomer 1 di dunia.
ReplyDeleteyg penting sih satu hal, jgn sampe kita diperbudak oleh uang.
nah setuju nih.. manusia tuh sering aja ngeluh.. ga da duit susah, ada duit, masih kurang terus.. hehe
DeleteUang penting Tante,..
ReplyDeletebuat beli es krim.
hehehhe