Semalam di Semarang
Masih tentang Kota Semarang. Aku ingat beberapa waktu yang lalu, jauh sebelum perjalananku ke Semarang lebaran lalu, aku pernah melakukan perjalanan sendirian ke kota itu. Tak ada tujuan jelas kenapa aku memutuskan pergi ke sana. Aku hanya ingin melepaskan kejenuhan dan sedikit kegalauan saja. Mungkin dengan ‘melarikan diri’ sesaat dari rutinitas sehari-hari, bisa membuatku fresh kembali. Dan Kota Semarang yang anggun itu pilihanku.
Terjebak Banjir Rob di Titik Nol Kilometer
Walaupun hanya semalam di kota itu, namun aku cukup mendapatkan pengalaman baru. Salah satunya adalah terjebak banjir rob di Titik Nol Kilometer Kota Semarang. Titik Nol Kilometer adalah pusat Kota Semarang. Mungkin selama ini banyak yang mengira bahwa pusat kota Semarang adalah Kawasan Simpang Lima atau di Kawasan Tugu Muda. Ternyata pusat Kota Semarang ada di kawasan Kota Lama, tempat Titik Nol Kilometer berada, yaitu di Jalan Pemuda.
Sore itu aku menyempatkan diri mampir ke kantor seorang temanku, Diana. Kebetulan kantornya terletak di Jalan Pemuda, tepat di depan Tugu Nol Kilometer. Gedung Keuangan Negara, di sanalah aku melewatkan sore menjelang malam bersama temanku itu. Berhubung kami berencana akan nongkrong-nongkrong di Paragon (sebuah mall baru yang lagi happening banget di kalangan muda mudi Semarang) pada malam harinya, maka kami putuskan untuk keluar kantor agak telat, sekalian sholat Maghrib dulu di kantor itu.
Gedung Keuangan Negara atau GKN, seperti gedung-gedung lain di kawasan Kota Lama, merupakan sebuah gedung kuno yang eksotis nan misterius, apalagi saat-saat menjelang malam. Terus terang aku sedikit merinding juga saat itu.. hehe..*dasar penakut*. Kebayang kan suasananya yang remang-remang di sebuah gedung tua berusia ratusan tahun. Ditambah lagi saat itu sebagian besar pegawai sudah pulang, jadi suasananya sepi sekali.
Selepas maghrib, kami baru keluar kantor. Tak kusangka, ternyata kami sudah dikepung banjir. Kawasan ini memang sering kali dilanda banjir rob. Dan waktu itu banjirnya termasuk parah hingga kami tak bisa melewatinya. Biasanya para pegawai di gedung ini mengandalkan jasa tukang becak untuk menyeberangkan mereka. Tapi saat itu hari sudah malam, sepertinya tak ada tukang becak yang masih mangkal. Duh bagaimana ini? Apa iya sih kami bakal semalaman di kantor ini? Huhuu.. horror sekaliii.. -__-
Saat bingung memikirkan cara melepaskan diri dari kepungan banjir, tiba-tiba bantuan datang. Ada seorang mbak-mbak baik hati, yang dengan ramahnya mengantarkan kami mencari jalan keluar. “Lewat mriki mawon mbak” katanya dengan ramah. Kamipun dengan patuh mengikutinya. Aku sudah lupa apa yang aku lalui, seingatku kami akhirnya keluar melalui Gedung Kantor Pos Besar yang ada di sebelah gedung GKN ini. Alhamdulillah.. jadi juga kami hang out di Paragon.. hehe..
Menikmati malam
Jauh-jauh dari Jakarta ke Semarang kok mainnya ke mall juga, ah apa bedanya.. hehe. Iya benar, tak ada bedanya dengan mall-mall di Jakarta. Tapi karena saat itu Paragon Mall termasuk masih baru, maka pengunjungnya ramai sekali. Sepertinya orang-orang sangat antusias untuk mencoba mall baru. Malam itu kami berencana nonton film di sana, kebetulan ada film menarik..hehe..
Sehabis nonton di Paragon, aku berkesempatan menikmati makan malam gratisan di lokasi yang tak jauh dari kawasan Simpang Lima. Malam itu Diana sekeluarga mengajakku menikmati Bakmi Jawa yang rasanya maknyus sekali.. hihihi.. Ah nikmatnya.. menghabiskan malam di kota yang bersahaja bersama kehangatan sebuah keluarga :).
Sayangnya waktu itu aku tak membawa kamera, jadi tak ada pemandangan dan momen yang bisa kuabadikan. Ah nyesel.. :(
Terjebak Banjir Rob di Titik Nol Kilometer
Walaupun hanya semalam di kota itu, namun aku cukup mendapatkan pengalaman baru. Salah satunya adalah terjebak banjir rob di Titik Nol Kilometer Kota Semarang. Titik Nol Kilometer adalah pusat Kota Semarang. Mungkin selama ini banyak yang mengira bahwa pusat kota Semarang adalah Kawasan Simpang Lima atau di Kawasan Tugu Muda. Ternyata pusat Kota Semarang ada di kawasan Kota Lama, tempat Titik Nol Kilometer berada, yaitu di Jalan Pemuda.
Titik Nol Kilometer dan GKN - gambar pinjam dari sini |
Sore itu aku menyempatkan diri mampir ke kantor seorang temanku, Diana. Kebetulan kantornya terletak di Jalan Pemuda, tepat di depan Tugu Nol Kilometer. Gedung Keuangan Negara, di sanalah aku melewatkan sore menjelang malam bersama temanku itu. Berhubung kami berencana akan nongkrong-nongkrong di Paragon (sebuah mall baru yang lagi happening banget di kalangan muda mudi Semarang) pada malam harinya, maka kami putuskan untuk keluar kantor agak telat, sekalian sholat Maghrib dulu di kantor itu.
Gedung Keuangan Negara atau GKN, seperti gedung-gedung lain di kawasan Kota Lama, merupakan sebuah gedung kuno yang eksotis nan misterius, apalagi saat-saat menjelang malam. Terus terang aku sedikit merinding juga saat itu.. hehe..*dasar penakut*. Kebayang kan suasananya yang remang-remang di sebuah gedung tua berusia ratusan tahun. Ditambah lagi saat itu sebagian besar pegawai sudah pulang, jadi suasananya sepi sekali.
Selepas maghrib, kami baru keluar kantor. Tak kusangka, ternyata kami sudah dikepung banjir. Kawasan ini memang sering kali dilanda banjir rob. Dan waktu itu banjirnya termasuk parah hingga kami tak bisa melewatinya. Biasanya para pegawai di gedung ini mengandalkan jasa tukang becak untuk menyeberangkan mereka. Tapi saat itu hari sudah malam, sepertinya tak ada tukang becak yang masih mangkal. Duh bagaimana ini? Apa iya sih kami bakal semalaman di kantor ini? Huhuu.. horror sekaliii.. -__-
Saat bingung memikirkan cara melepaskan diri dari kepungan banjir, tiba-tiba bantuan datang. Ada seorang mbak-mbak baik hati, yang dengan ramahnya mengantarkan kami mencari jalan keluar. “Lewat mriki mawon mbak” katanya dengan ramah. Kamipun dengan patuh mengikutinya. Aku sudah lupa apa yang aku lalui, seingatku kami akhirnya keluar melalui Gedung Kantor Pos Besar yang ada di sebelah gedung GKN ini. Alhamdulillah.. jadi juga kami hang out di Paragon.. hehe..
Kantor Pos Besar Semarang - gambar pinjam dari sini |
Menikmati malam
Jauh-jauh dari Jakarta ke Semarang kok mainnya ke mall juga, ah apa bedanya.. hehe. Iya benar, tak ada bedanya dengan mall-mall di Jakarta. Tapi karena saat itu Paragon Mall termasuk masih baru, maka pengunjungnya ramai sekali. Sepertinya orang-orang sangat antusias untuk mencoba mall baru. Malam itu kami berencana nonton film di sana, kebetulan ada film menarik..hehe..
Sehabis nonton di Paragon, aku berkesempatan menikmati makan malam gratisan di lokasi yang tak jauh dari kawasan Simpang Lima. Malam itu Diana sekeluarga mengajakku menikmati Bakmi Jawa yang rasanya maknyus sekali.. hihihi.. Ah nikmatnya.. menghabiskan malam di kota yang bersahaja bersama kehangatan sebuah keluarga :).
Sayangnya waktu itu aku tak membawa kamera, jadi tak ada pemandangan dan momen yang bisa kuabadikan. Ah nyesel.. :(
Eh berubah ya mbak tampilan bloognya?
ReplyDeleteAku suka mal paragon, luarnya keren, warna-warni gitu...
hu uh.. wajah baru.. hehe..
Deleteiya, aku jg kangen nih pengen nongkrong2 lg di sana.. :D
meski kejebak banjir, ada kesenangannya juga :D
ReplyDeletejustru itu serunya.. baru tau yg namanya banjir rob.. hihihi..
Deleteselamat datang di Semarang. Tempat saya menuntut ilmu wkwkw.
ReplyDeletekota ini emang eksotis dengan banjirnya.. hehe
oh ya satu lagi, Bakmi Semarang emang maknyus
blogwalking pagi brr
wah kuliah di Semarang toh.. sering nongkrong di Paragon donk.. :D
DeleteBetuuul.. bakminya emang maknyus.. hehe
jd pengeen.. huhuu..
aku belum pernah ke semarang loh padahal aku orang solo,heheh
ReplyDeletemalahan sering ke jogja,gubrak :)
kan ada kamera foto :)
kapan2 bs dicoba jalan2 ke semarang. Asyik kok.. hehe..
Deletelupa ga bawa kamera, cm bawa hp jadul yg kameranya msh vga, jd klo buat moto pas malem, hasilnya item doank.. :(
aku ngebayangin tugu titik 0-nya terendam banjir...wkwkwk sayang ya mbak, nda ada futuna^^
ReplyDeletekapan2 kesana lg deh, sambil nungguin banjir rob.. hahaha..
Deleteselamat datang di semarang.. selamat merasakan bagaimana banjir air pasang kalo disana. memang agak ribet apalagi kalo robnya pas tinggi-tingginya banyak bangunan yang berhenti beroperasi, kayak stasiun KA juga.
ReplyDeleteeh iya ya, katanya stasiunnya sering kena banjir rob jg. Untung pas aku ke sana stasiunnya baik2 aja.. hehe..
Deleteassalamu'alaikum Mba Cov yang genit...
ReplyDeleteNyesel mulu bawaanya... Huhhh, ya coba sebelum berangkat semua dipersiapkan tentu kamera bisa dibawa. Fhotografer ko ketinggalan camera..hehe..
Itu Mba Cova kelupaan gak berterima kasih sama Mbamba yang sudah baik hati diatas...
waalaikumsalam..
Deletenamanya jg 'melarikan diri', jd ga da persiapan.. hehe..
Dulu kan blm jd potografer.. hihi
Eh iya, blm bilang 'makasih'.. tp aku bilang 'matur nuwun' keknya.. *lupa* :D
Halahhhh Mba Cov leeebayy..
DeleteSelalu begitu, but i like Mba Cova style..
And You're welcome..
hahaha.. biarin leeebayy.. drpd 4L4yy.. :D
Deletebanjir rob itu apa ya? kok baru kali ini dengar?
ReplyDeleteasyik banget membaca kisah pelarian mba ke kota Semarang ini lho, jadi ingin juga sekali2 melarikan diri dari rutinitas pekerjaan....
makasih udah share.... dan juga atas kunjungan ke rumah maya saya ya.... :-) sekalian ijin follow ya mba... thanks.
wah senangnya dpt kunjungan dr mbk Alaika.. makasih ya.. ^_^
Deletebanjir rob itu keknya sih banjir krn air laut pasang. Heran jg sih kok bs mpe ke kota ya airnya.
Betul.. Semarang bs jd salah 1 t4 'pelarian' yg ok loh.. hehehe
apa ni oleh-oleh hasil melarikan dirinya mbak nov. . . ????
ReplyDeleteoleh2nya cerita ajah yaaa... hihihi..
DeleteKagak ngakalin neh?? hehehehe
ReplyDeleteeh ngajakin maaf salah ngetik heu :D
ReplyDeletehihihi.. sempet bingung apa yg mo diakalin.. haha..
Deleteayuuuuuuk.. yuuuuk... << ngajakinnya telat :D
Untung gak mutusin untuk berenang aja hihihi...
ReplyDeleteSana balik lagi ke Semarang, ambil foto pas malam, trus update ini post!
Kabuuuuuuuuuur........
untung ga berenang say, coz aku ga bisa berenang.. ga keren bgt kan klo tenggelam di banjir rob.. hihihi..
Deleteowalah disitu toh titik nolnya semarang...
ReplyDelete:)
kenapa gak di gubernuran saja ya...
:P
hu uh.. tugu nol kilometernya kecil pula.. banyak yg ga ngerti
Deleteoleh-olehnya mana nih mbak wkkwwkw
ReplyDeleteini dia oleh2nya... cerita.. hihihi
DeleteKANGEN TULISAN MABA COV YANG TERBARUUUU.....
ReplyDeleteMba Cova ga kenapa-kenapa Kann? Atau mba Cova dengan sibuk sekali?
hai..hai.. aku dtg lg. Aiih.. jd tersipu2 ada yg kangen pdku..eh tulisanku.. hehehe..
DeleteAku baik2 aja kok, cm butuh istirahat aja.
Ada yg baru tuh.. silahkan dinikmati ^_^
mba cova ... miss you :)
ReplyDeleterumah mu abis renov toh mba? aku senang kamu banyak tentang semarang heheheheeeee...
wah ada shally lagi... i miss u too.. lama nih ga nongol..
Deletetampilan rumah baruku oke kan. Ganti catnya biar adem.. hehe..
sesuai janjiku ku posting banyak ttg semarang.. jd klo mo kesana jgn ragu2 deh.. hihi
jeng Cova-nya habis atit... semoga segera pulih mam...
ReplyDeletemakasih ya paah..
DeleteWuih semarang.. kota yang unik
ReplyDeletebetuuul.. unik 'n eksotik.. :D
Deletembak ada bingkisan kecil, kiranya sudi mengambilnya di blogku
ReplyDeletewuuiihh senangnya dpt bingkisan.. jd pnasaran.. *cek TKP* :D
Deletetengkyu yak ^_^