Menaklukan Mercusuar, Sensasi di Ketinggian
Bangunan menara bercat putih yang tinggi menjulang itu, sangat mencolok di antara bangunan-bangunan lain di sepanjang pantai anyer. Sendiri, anggun dan kokoh. Itulah kesan yang aku tangkap. Rasa penasaran merambat menggelitik urat nadiku, membayangkan bagaimana rasanya berada di puncak sana, sambil memandang lautan lepas. Aku menyukai ketinggian. Karena itu aku mengagumi mercusuar.
Mercusuar tak hanya megah tapi juga sangat berguna. Dari wikipedia dijelaskan bahwa mercusuar adalah sebuah bangunan menara dengan sumber cahaya di puncaknya untuk membantu navigasi kapal laut. Begitu juga mercusuar Anyer ini, cahaya yang dipancarkannya mampu menuntun kapal sampai jarak 21 mil laut. Sumber cahayanya berasal dari panel surya dan batere sebagai penampung daya. Hmm.. Seperti apa ya? Yuk ikuti perjuanganku menapaki lantai demi lantai dan menaiki ratusan anak tangga, demi merasakan sensasi di ketinggian. Jangan lupa siapkan stamina yang prima. Hehe..
Kulangkahkan kaki menuju pintu masuk mercusuar. Aku lihat persis di atasnya terdapat sebuah prasasti bertuliskan "onder de regeering van Z.M.Willem III......... 1885. Walaupun aku nggak bisa bahasa Belanda, tapi aku coba mengartikannya. Kira-kira artinya mercusuar ini dibangun pada masa Raja Willem III, tahun 1885. Wuiih sudah tua sekali tapi masih kokoh berdiri. Pasti material bangunannya dari kualitas terbaik. Kulihat dindingnya terbuat dari lempengan-lempengan baja. Tangganya terbuat dari lempengan besi. Semua masih dalam kondisi baik. Oh iya, sebelum naik keatas dan mengeksplore mercusuar yang tingginya mencapai 75,5 meter dan terdiri dari 18 lantai itu, kita harus bayar dulu sebesar Rp 3000/orang.
Tangga demi tangga aku lalui perlahan-lahan. Sesekali beristirahat di tiap lantainya sambil menikmati pemandangan dari jendela. Sayangnya, jendelanya banyak yang kondisinya sudah mengenaskan. Beberapa jendela ada yang kacanya pecah. Sedangkan yang kacanya masih utuh, permukaannya kotor, sehingga pemandangannya tak terlalu jelas. Yah, wajarlah, siapa juga yang mau repot-repot mbersihin kaca di ketinggian seperti ini. Kalaupun dibersihin, pasti cepat kotor lagi oleh debu dan kotoran yang terbawa angin.
Makin keatas ruangannya makin menyempit. Menjelang lantai teratas, napas mulai ngos-ngosan, seiring dengan perasaan excited. Sebentar lagi sampai di puncak! Sepertinya tak hanya aku yang excited, beberapa orang yang pernah singgah di sini juga merasakan hal yang sama. Terbukti dengan banyaknya coretan di dinding mercusuar bagian atas ini. Tulisan nama dan tanggal seolah menjadi tanda dan bukti bahwa mereka pernah ada di sini. Sungguh sebuah cara yang salah. Gregetan rasanya melihat bangunan yang bersejarah ini mesti ternoda akibat ulah jahil para pengunjungnya.
Ah sudahlah. Tinggalkan tulisan-tulisan tak bermutu itu. Kini saatnya tiba di puncak! Angin berhembus kencang menyambut kedatangan kami. Perlahan-lahan kulangkahkan kaki kelantai bagian luar. Woow.. Kurasakan lantainya seolah bergoyang. Deg! Kucoba bersikap biasa saja. “Ah, mungkin ini efek dari angin yang kencang” batinku menenangkan diri. Kualihkan pandanganku ke pemandangan yang terhampar. Di sebelah barat lautan luas dengan beberapa pulau yang tampak samar-samar. Di sebelah timur tampak gugusan pegunungan hijau nan subur. Sebuah perpaduan alam yang sangat menawan. Rasanya betah ada di atas sini. Tapi karena beberapa pengunjung lain mulai berdatangan, maka kami harus undur diri. Tak mungkin berdesak-desakan di puncak mercusuar yang space-nya sangat sempit ini.
Tapi sebelum turun, aku sempatkan mengintip bagian yang lebih atas lagi, yaitu bagian lampu suar. Ternyata seperti ini penampakannya.
Kalau sudah di atas jangan lupa turun ya, karena di sanalah kehidupan nyata menanti. Dan sepertinya es kelapa muda sangat pas untuk mengembalikan stamina. Yuuks mariii..!
Mercusuar tak hanya megah tapi juga sangat berguna. Dari wikipedia dijelaskan bahwa mercusuar adalah sebuah bangunan menara dengan sumber cahaya di puncaknya untuk membantu navigasi kapal laut. Begitu juga mercusuar Anyer ini, cahaya yang dipancarkannya mampu menuntun kapal sampai jarak 21 mil laut. Sumber cahayanya berasal dari panel surya dan batere sebagai penampung daya. Hmm.. Seperti apa ya? Yuk ikuti perjuanganku menapaki lantai demi lantai dan menaiki ratusan anak tangga, demi merasakan sensasi di ketinggian. Jangan lupa siapkan stamina yang prima. Hehe..
Kulangkahkan kaki menuju pintu masuk mercusuar. Aku lihat persis di atasnya terdapat sebuah prasasti bertuliskan "onder de regeering van Z.M.Willem III......... 1885. Walaupun aku nggak bisa bahasa Belanda, tapi aku coba mengartikannya. Kira-kira artinya mercusuar ini dibangun pada masa Raja Willem III, tahun 1885. Wuiih sudah tua sekali tapi masih kokoh berdiri. Pasti material bangunannya dari kualitas terbaik. Kulihat dindingnya terbuat dari lempengan-lempengan baja. Tangganya terbuat dari lempengan besi. Semua masih dalam kondisi baik. Oh iya, sebelum naik keatas dan mengeksplore mercusuar yang tingginya mencapai 75,5 meter dan terdiri dari 18 lantai itu, kita harus bayar dulu sebesar Rp 3000/orang.
Tangga demi tangga aku lalui perlahan-lahan. Sesekali beristirahat di tiap lantainya sambil menikmati pemandangan dari jendela. Sayangnya, jendelanya banyak yang kondisinya sudah mengenaskan. Beberapa jendela ada yang kacanya pecah. Sedangkan yang kacanya masih utuh, permukaannya kotor, sehingga pemandangannya tak terlalu jelas. Yah, wajarlah, siapa juga yang mau repot-repot mbersihin kaca di ketinggian seperti ini. Kalaupun dibersihin, pasti cepat kotor lagi oleh debu dan kotoran yang terbawa angin.
Makin keatas ruangannya makin menyempit. Menjelang lantai teratas, napas mulai ngos-ngosan, seiring dengan perasaan excited. Sebentar lagi sampai di puncak! Sepertinya tak hanya aku yang excited, beberapa orang yang pernah singgah di sini juga merasakan hal yang sama. Terbukti dengan banyaknya coretan di dinding mercusuar bagian atas ini. Tulisan nama dan tanggal seolah menjadi tanda dan bukti bahwa mereka pernah ada di sini. Sungguh sebuah cara yang salah. Gregetan rasanya melihat bangunan yang bersejarah ini mesti ternoda akibat ulah jahil para pengunjungnya.
Ah sudahlah. Tinggalkan tulisan-tulisan tak bermutu itu. Kini saatnya tiba di puncak! Angin berhembus kencang menyambut kedatangan kami. Perlahan-lahan kulangkahkan kaki kelantai bagian luar. Woow.. Kurasakan lantainya seolah bergoyang. Deg! Kucoba bersikap biasa saja. “Ah, mungkin ini efek dari angin yang kencang” batinku menenangkan diri. Kualihkan pandanganku ke pemandangan yang terhampar. Di sebelah barat lautan luas dengan beberapa pulau yang tampak samar-samar. Di sebelah timur tampak gugusan pegunungan hijau nan subur. Sebuah perpaduan alam yang sangat menawan. Rasanya betah ada di atas sini. Tapi karena beberapa pengunjung lain mulai berdatangan, maka kami harus undur diri. Tak mungkin berdesak-desakan di puncak mercusuar yang space-nya sangat sempit ini.
Tapi sebelum turun, aku sempatkan mengintip bagian yang lebih atas lagi, yaitu bagian lampu suar. Ternyata seperti ini penampakannya.
Kalau sudah di atas jangan lupa turun ya, karena di sanalah kehidupan nyata menanti. Dan sepertinya es kelapa muda sangat pas untuk mengembalikan stamina. Yuuks mariii..!
Kenapa gak ikutan nulis-nulis juga Mbak, biar jadi bukti kalau pernah berada di sana? :D
ReplyDeleteSaya justru penasaran dengan panel suryanya itu, bagaimana cara gerakinnya? :D
aku nulisnya di sini aja deh..hehe
Deletesama donk, aku jg pnasaran. Ada yg tau caranya ga ya?
aku takut ketinggian, makanya belum prnah naik pesawat >_<
ReplyDeletetapi kalo udah sampe di atas mercusuar pasti rasanya puas banget ya? kayak pengen teriak gitu.
iyaaa..beneeer.. dah sampe atas jd pengen terbang.. hihihi
Deletepengen naek jugaaaa ^^ Masya Allah. kereeeen!! Eh eh, ada lift nggak hihihi :)
ReplyDeletelift ga ada.. gmn klo dikerek aja..? hihihi
Deletekeliatannya asik, ya. Tp kl sy kayaknya sekaligus gemeteran kl ketinggian gitu :D
ReplyDeleteseruuuu.. walopun agak2 merinding gmn gt.. hehe.. tp lama2 nyaman jg di atas :D
Deletetuk makan es kelapa aja ribet banget ya, pake acara naik mercusuar segala heheh...
ReplyDeletebtw pemandanganx Indah tp keindahanx serasa kurang lengkap klo gk ada mbk disitu... *smile
hihihi.. alesan aja naek mercusuarnya ya, pdhl cm mo minum es kelapa :D
Deleteaiiih.. aku jg tersipu2 nih.. Syukurlah penampakanku ga ngrusak pemandangan.. hehehe
pipinya merah cz dipuji.. *smile
Deletejalan2 nyari2 postingan baru...
blm ada postingan baru dimari.. adanya komen baru :D
Deletemakasih ya dah mampir ^^
bangunannya sudah tua banget menjadi cagar budaya.
ReplyDeletebangunan yang menjadi tempat wisata umum tidak terlepas dari aksi coret di dinding dengan berbagai macam tulisan. pemandangan di pantainya asik juga setelah mendaki beberapa lantai, dan akirnya es degan menjadi penyegar dahaga.
perjalanan wisata yang asik mbak. anginya kenceng ya mbak
iya tuh, tempat bagus2 kok dicoret2, bikin kotor aja :(
Deleteanginnya kuenceng buanget, klo kelamaan di atas takut masuk angin.. hehehe
mantaaapp tuh naikin mercusuar , sensasi nya mntaaap
ReplyDeletepasti donk.. seruuuu :D
Deletemercusuar yang indak dan menawan hehehe, mantab kalau bisa naik diatas sana yah
ReplyDeletemenawan.. walopun hrs dgn perjuangan.. hihii
Deleteseru banget ya
ReplyDeleteiyaaaa :D
DeleteEhh ini di daerah mana ya tadi mercusuarnya mba cova??
ReplyDeletedi pantai anyer tuh :)
Deleteaneh, segini banyaknya gambar, yang kebuka cuman yang ada warna merah bunga bunga, ada aksen biru lautnya dikit dan bawahnya warna item...kenapa bisa begini y?sungguh2 modem ajaib.
ReplyDeletewaduh kok bisa gt ya.. jangan2 itu pake modem gratisan ya.. hihihi :P
Deletepemandangan diatas menara kereennn ...
ReplyDeleteiyaaa.. seneng bgt bisa liat pemandangan dr ketinggian :D
Deleteliburan ya non ?? :D
ReplyDeletega kok..
Deletejalan2 ajah :D
Mba, ajak-ajak dooong, aku juga pingin naik ke atas, heheee...
ReplyDeleteayuk ayuuuk.. diatas seru loh.. :D
Deletebeberapa bulan ke depan, aku bakal nulis tentang mercusuar juga.
ReplyDeletemercusuar di pulau lengkuas.
kalo jadi :P
huwaaa... komennya bikin ngiri
DeleteEmang bnr nih efek positif dr penempatan.. hehehe
pokoknya ajak aku ke pulau lengkuas ya ^^
Aiihh... Mercusuar Anyer, kapan kesini lagi, colek colek yah aku tinggal di Cilegon. setiap hari kerja di Anyer :P udah 2 kali naik ke mercusuar jugaa. salam kenaall
ReplyDeletewah ketemu orang cilegon nih. Klo ke Anyer lg bs mampir nih.. *colek2* hihihi
Deletesalam kenal juga yaaa..
Whiww gayanya oke banget deh ah ^^ ., jadi kepingin jalan2 juga kesana. Foto2 dari atas gitu keren viewnya. Filosofi mercusuar pun gak kalah keren. Suka banget tulisannya,, exotic :)
ReplyDeletewaaah makasih yaaa.. seneng bgt nih di bilang exotic.. hehe.. ^^
DeleteDi atas sini emang wajib foto2 deh.. pemandangan keren sayang utk dilewatkan :D
ya ampun..kerennnn!!! saya dari dulu pengen banget ke mercusuar. Penasaran naik keatasnya pake apa? (serius pake tangga ya mbak?)
ReplyDeletemercusuar hampir semua peninggalan Belanda ya?
eh, ngomong2 mercusuar, saya jadi inget film "the RING"/...
bagaimana 'hawa' pas naik ke mercusuar yg udah jaman batu itu mbak? hehe
serius bgt say! Buktinya kakiku mpe pegel2 nih.. hihihi
Deletecoba ada kerekan gt ya.. hehe..
Keknya smua peninggalan belanda, coz skrg dah ga ada pembangunan mercusuar lg ya
hawanya ngos2an.. haha.. klo naeknya sndrian emang serem, tp klo rame2 jd seru :D
Tangan-tanan usil yang mengganggu keindahan mercusuar. satamina ok punya bisa sampai puncak. Pemandangannya keren sekali.
ReplyDeleteiya, coretan2nya bikin jelek gt
Deletebanyak makan sblm naek, biar stamina oke.. ditambah jamu jg boleh.. hihihi
18 lantai *wow* tapi pas sampai di atas pemandangannya setimpal dengan usaha naik tangganya ^.^
ReplyDeleteiya betuuul.. ga rugi deh susah payah mpe atas ^^
Deleteternyata bangunannya sudah sangat tua , dari tahun 1885, tapi masih ada juga orang yang berani naik hingga keatas..apalagi sambil minum kelapa muda :-)
ReplyDeletehihihi.. aman kok.. bangunannya masih kokoh..
Deletejd kepikiran hrsnya bawa makanan 'n tiker skalian, bs camping disana.. haha
ngebayangin aku sama alvi berada di ketinggian tersebut,
ReplyDeletewah pasti dia akan meluk aku erat" banget .... hehehehehe.......
eh, mbak Cova mau yah jadi Alvinya sebentar aja :p
hihihi
*disampluk panci*
jiiiaaaah... malah ngayal..
DeleteAlvi dmnkah dirimu? Jgn biarkan diriku menggantikanmu.. #eh :P
hihihi
cocok untuk syuting film horror tuh, mercusuarnya :D
ReplyDeletehu uh ya
Deleteklo malem2 pasti serem.. hiii..
tidak lupa, narsis dulu di atas mercusuar biar lebih keren, hehehe
ReplyDeletekalau aku sih paling anti + takut sama yg nama'a ketinggian, soalnya suka parno sendiri kalau udah di ketingggian, entah kenapa :(
narsis itu wajib.. hahaa.. moso' dah susah payah mpe atas ga diabadikan :D
Deleteaku mlh suka ketinggian, rasanya pengen terbang :D
kyknya corat coret tulisan gak penting banyak dijumpai di tmpt wisata, peninggalan sejarah bahkan juga di mall hehehe..sampe skrg aku jg gak ngerti sbnrnya fungsi coretannya apa..kl bikin kotor iya kali ya mb :D
ReplyDeletenah ntu dia.. Tindakan yg ga penting bgt ya. Mending klo coretannya bagus. lah wong coretan ga jelas gt kok. Bnr, cuma ngrusak pemandangan aja
Deletetinggi banget ya pasti indah lihat pemandangan dari atas
ReplyDeletepemandangan di ketinggian emang slalu tampak indah :)
DeleteBayangin naik tangganya tuh *urut2 betis*
ReplyDeletehihihi.. emang lumayan pegel say :D
DeleteWaaah..., tinggi ya, Mbak. Kalo pas di ketinggian rasanya gimana gitu, hehe.... Mantap dah stamina diganti dengan degan yang segar :)
ReplyDeleteLumayan ngos2an jg pak.. Tp klo pengen liat yg indah2 emang perlu perjuangan.. hehehe
DeleteHebat nih si mbak nyaki nya tinggi banget bisa naek ke atas ketinggian yang amat tinggi kalau aku mungkin sudah pingsan kali ya karena aku paling takut sama ketinggian ..
ReplyDeletebangunannya udah tua tp lumayan msh terawat..
ReplyDelete