Review Buku: Cerita Di Balik Noda
dari sini |
Penulis : Fira Basuki
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tebal : 235 hlm
ISBN : 978-979-91-0525-7
Noda. Kata dengan empat huruf berbeda ini sering dikonotasikan negatif. Saat kita mendengar kata itu, yang ada dalam pikiran kita seringkali adalah hal-hal yang buruk. Contohnya saja saat seseorang berkata " Bajuku kena noda". Respon otomatis kita biasanya "Yaah sayang sekali, jadi kotor dong". Kotor dan noda, dua hal yang paling membuat orang kecewa bahkan jijik. Tak hanya itu saja. Noda juga sering diidentikkan dengan aib. Kotor diidentikkan dengan dosa. Tak heran jika ada kata-kata "Kamu telah menodai kesucianku" atau "aku ini wanita kotor". Namun, setelah membaca buku Cerita Di Balik Noda, karya terbaru penulis terkenal Fira Basuki, penilaianku terhadap noda perlahan berubah. Ternyata noda itu indah, noda itu menginspirasi, dan noda itu penuh arti.
Fira Basuki, sang penulis yang telah melahirkan karya-karya best seller, tentu tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam merangkai kata. Dan untuk karyanya kali ini Fira Basuki mengembangkan dengan apik kisah-kisah nyata para ibu yang semula ditulis dalam rangka lomba yang diadakan oleh Rinso di facebook, dengan tema “Cerita Di Balik Noda”. Kisah-kisah tersebut menginspirasi Fira untuk membuat cerita dengan tema serupa. Dan hasilnya ada 4 buah karyanya di buku itu, yaitu “Bos Galak”, “Sarung Ayah”, “Pohon Kenangan”, dan “Foto”. Sehingga total ada 42 kisah inspiratif tertuang di buku tersebut.
Sebagian cerita yang dituangkan di sini adalah cerita ibu tentang anak-anak mereka. Itu sangat wajar, mengingat ibu adalah sosok yang sering berkutat dengan noda. Terlebih noda itu dibuat oleh anak-anaknya. Dan mereka tidak pernah mengeluh, tapi justru malah terinspirasi. Seperti cerita yang berjudul “Baju Kreatif”. Berawal dari ketertarikan Salsa, anaknya, dalam mengumpulkan sampah, dan menjalani hidup dengan prinsip go green, 3R-reduce, reuse, recyle, maka terbersit ide pada sang ibu untuk memanfaatkan sampah-sampah tersebut. Hasilnya, terciptalah sebuah produk berupa baju dari plastik bekas kemasan. Sungguh kreatif.
Selain menginspirasi, noda ternyata juga menjadi sarana untuk membangun impian. Baca saja cerita yang berjudul “Garuda Di Dada Kiriku”. Cerita itu mengisahkan Anggel, seorang anak yang sangat aktif, dan berbakat dalam seni bela diri karate. Berkat ketekunan sang kakak dalam melatihnya, dan tentu saja bergelut dengan noda, sedikit demi sedikit impiannya Anggel mulai terwujud, yaitu memenangkan berbagai pertandingan karate. Hingga ayah dan ibunya yang semula kurang setuju, belakangan malah menjadi sangat mendukung kegiatan anaknya tersebut.
Cerita-cerita yang lain tak kalah menarik. Bagaimana sebuah noda dapat mengajarkan kita tentang arti sebuah persahabatan tanpa membedakan status. Salah satunya cerita yang berjudul “Si Kaya dan Si Miskin”, kisah Sheva, seorang anak dari keluarga miskin, dan sering diejek oleh teman-temannya, salah satunya Cindy. Namun keadaan berubah setelah Cindy terjatuh dan menyebabkan baju seragamnya kotor. Dia takut dimarahi ibunya karena bajunya kotor. Karena itu Sheva menawarkan diri mencucikan baju seragamnya. Dan sejak saat itu mereka menjadi sahabat.
Selain kisah-kisah di atas banyak pula kisah yang mengharukan. Noda, anak-anak, dan kepolosannya, membukakan mata hati kita tentang sebuah ketulusan, kebahagiaan, dan indahnya berbagi. Seperti kata sang kakek dalam cerita “Harta Sebenarnya”, bahwa “Kebahagiaan itu ada di hati, bukan di benda-benda sekelilingmu”.
Secara keseluruhan buku ini sangat layak untuk dibaca siapa saja, karena temanya sangat universal. Bukan hanya cocok untuk ibu-ibu, namun juga pas untuk semua kalangan, semua gender, dan semua usia. Walaupun kisahnya berasal dari kehidupan sehari-hari yang sederhana, namun buku ini sarat makna dan pembelajaran. Dan kalau masih ada yang berpikir bahwa noda itu jelek, dan kotor itu buruk, sepertinya dia harus membaca buku ini, agar bisa membuktikan bahwa berani kotor itu baik, dan selalu ada hikmah di balik sepercik “noda”.
Selamat Membaca!
keren reviewnya mbk,,saya suka bukunya :D
ReplyDeletewaaah makasiiiih.. ;)
Deleteiya, bukunya bagus loh :)
Sponsornya Rinso ya ? jika ke Toko buku saya penasaran dengan judul ini, tapi urung untuk membeli :)
ReplyDeleteiya betul. Knp ga jd beli? udah ga penasaran lagi ya.. hehehe
Deletepaling nggak ada yang unik..xixixi
Deleteapanya nih yg unik? :D
Deletehehe saya malah inget iklan Rinso kayak di atas, sepertinya bagus juga nih buat dijadiin referensi. udah lama gak nambah koleksi buku :)
ReplyDeleteyg berani kotor itu baik ya? hihii
DeleteBuku ini layak utk dikoleksi kok.. monggo :D
Noda itu tidak jelek, hehee..yang jelek kenapa ada noda? hehee, sama ya? tapi berani berkotor-kotor, di manapun itu baik. Baju yang terkena noda, menjadi kenangan.
ReplyDeletebetul2.. dibalik kotor dan noda, banyak hikmahnya :)
Deleteini diterjen sabun cuci ya..hehehe
ReplyDeletemantap artikelnya... Top Markotop.
waah bnr nih top markotop? jd seneng nih.. hihihi..
Deletebukaan.. ini rinso..*eh sama aja ya :D
sudah ku duga, pasti mba yang satu ini, ikut partisipasi dalam GA tsb, hehehe
ReplyDeletesemoga menang ya mba, tetap optimis yang penting berusaha terlebih dahulu, jangan lupa kalau menang traktiran'a :)
aah ketauan juga.. maklumlah pemburu gratisan.. hahaha.. hadiahnya lumayan buanget soalnya. Jd walopun ga PD ya ttp diusahain :D
DeleteSemoga sukses dengan kontesnya mak.
ReplyDeleteEmang keren2 deh review emak-emak :)
iya, emang keren2.. aku jd minder nih.. hehe
Deletetp yg penting berpartisipasi :D
Amiiin..
benar sekali mbak, noda adalah konotasi negatif, ternyata setelah membaca review dari mbak bisa juga jadi inspirasi untuk berkreasi bahkan memunculkan kisah heroik seperti si kaya dan si miskin.
ReplyDeleteternyata kotor dan noda banyak manfaat positifnya jg ya.
DeleteGa perlu risih utk berkotor2 klo itu utk tujuan yg baik. Kan kotornya nanti bs dibersihin.. hehe