Damn! I love Indonesia
Dia berdiri di sana pagi itu, seorang diri. Rambut panjangnya yang pirang kecoklatan, dan kulit putih kemerahannya sangat jelas menandakan dia bukan pribumi. Tanktop orange dengan kardigan warna hitam, dipadu celana kargo dan sepatu kets, kostum yang dipakainya hari itu. Dalam hati aku berpikir, mungkinkah si bule ini salah satu anggota rombongan trip kami? Tapi aku jadi ragu saat melihat tas yang dikenakannya. Bukan backpack yang biasa dipakai para traveler, tapi tas kerja kantoran, mirip punya ibuku.
Menjelang keberangkatan tanda tanyaku terjawab. Ya, dia ikut rombongan trip kami. "Halo selamat pagi. I'm Tara" begitu dia memperkenalkan diri. Unik juga pengalamanku traveling bareng bule begini. Tak disangka, ternyata bule asal New York ini tak kalah ndeso dan norak dari kita loh. Saking noraknya aku sampai merasa seperti jalan-jalan bareng anak umur 3 tahun. Bayangkan saja, dia begitu heboh melihat perkebunan teh. "Wow cool! Kereeeen!" kata dia dengan mata yang berbinar-binar. Setiap inchi jalan difotonya. Berkali-kali dia mesti pindah tempat duduk demi mendapatkan jepretan yang oke. Bahkan dia 'memaksa' turun di perkebunan teh demi bisa foto-foto. Kami yang sudah sangat terbiasa dengan kebun teh, terpaksa harus mengikuti dia. Ikut foto-foto juga, dan ikutan norak pastinya. Ternyata dia memang terobsesi dengan teh. Dan keinginannya adalah pengen minum teh tawar! Ya ampun, cuma gara-gara teh aja loh, seheboh itu.
Siapa yang tak kenal gemblong dan tahu sumedang? Yang biasa kena macet di daerah puncak pasti tahu. Siapa sangka makanan sederhana seperti ini ternyata bikin lidah teman manca negaraku ini ngiler setengah mati. "Hmm, so good, I like it! What is it?" kata dia. Kata-kata yang sama juga keluar dari bibirnya saat menyantap nasi padang bungkus. Satu porsi nasi padang yang isinya banyak sekali itu langsung tandas tak bersisa.
Beberapa waktu lalu, dia juga sempat mengunggah sebuah video di facebooknya. Video itu menampilkan perjalanannya dengan angkot di daerah Bogor. Tampak di video itu seorang pengamen memainkan sebuah lagu dengan ukelelenya. Pengamen, pemandangan yang biasa kita temui, sesuatu yang tak pernah kita anggap sebagai sesuatu, bahkan terkadang membuat kita merasa terganggu. Tapi justru membuat si teman buleku ini sangat terkesan. Video itupun menuai komen kekaguman dari keluarga dan teman-teman senegaranya.
Tara, gadis bule calon dokter ini, membuatku semakin sadar bahwa Indonesia itu memang benar-benar menarik. Alamnya, budayanya, kulinernya, semua sangat menggoda. Banyak warga negara lain mengagumi keindahan dan keunikan negeri kita ini, bahkan untuk hal-hal yang kita anggap sangat biasa. Jadi temans, tak perlu iri dan berkecil hati karena kita belum pernah ke luar negeri. Lihatlah sekeliling kita, lihatlah Indonesia. Keindahannya tiada tara. *Pesan untuk diri sendiri*
Menjelang keberangkatan tanda tanyaku terjawab. Ya, dia ikut rombongan trip kami. "Halo selamat pagi. I'm Tara" begitu dia memperkenalkan diri. Unik juga pengalamanku traveling bareng bule begini. Tak disangka, ternyata bule asal New York ini tak kalah ndeso dan norak dari kita loh. Saking noraknya aku sampai merasa seperti jalan-jalan bareng anak umur 3 tahun. Bayangkan saja, dia begitu heboh melihat perkebunan teh. "Wow cool! Kereeeen!" kata dia dengan mata yang berbinar-binar. Setiap inchi jalan difotonya. Berkali-kali dia mesti pindah tempat duduk demi mendapatkan jepretan yang oke. Bahkan dia 'memaksa' turun di perkebunan teh demi bisa foto-foto. Kami yang sudah sangat terbiasa dengan kebun teh, terpaksa harus mengikuti dia. Ikut foto-foto juga, dan ikutan norak pastinya. Ternyata dia memang terobsesi dengan teh. Dan keinginannya adalah pengen minum teh tawar! Ya ampun, cuma gara-gara teh aja loh, seheboh itu.
Siapa yang tak kenal gemblong dan tahu sumedang? Yang biasa kena macet di daerah puncak pasti tahu. Siapa sangka makanan sederhana seperti ini ternyata bikin lidah teman manca negaraku ini ngiler setengah mati. "Hmm, so good, I like it! What is it?" kata dia. Kata-kata yang sama juga keluar dari bibirnya saat menyantap nasi padang bungkus. Satu porsi nasi padang yang isinya banyak sekali itu langsung tandas tak bersisa.
Beberapa waktu lalu, dia juga sempat mengunggah sebuah video di facebooknya. Video itu menampilkan perjalanannya dengan angkot di daerah Bogor. Tampak di video itu seorang pengamen memainkan sebuah lagu dengan ukelelenya. Pengamen, pemandangan yang biasa kita temui, sesuatu yang tak pernah kita anggap sebagai sesuatu, bahkan terkadang membuat kita merasa terganggu. Tapi justru membuat si teman buleku ini sangat terkesan. Video itupun menuai komen kekaguman dari keluarga dan teman-teman senegaranya.
Tara, gadis bule calon dokter ini, membuatku semakin sadar bahwa Indonesia itu memang benar-benar menarik. Alamnya, budayanya, kulinernya, semua sangat menggoda. Banyak warga negara lain mengagumi keindahan dan keunikan negeri kita ini, bahkan untuk hal-hal yang kita anggap sangat biasa. Jadi temans, tak perlu iri dan berkecil hati karena kita belum pernah ke luar negeri. Lihatlah sekeliling kita, lihatlah Indonesia. Keindahannya tiada tara. *Pesan untuk diri sendiri*
Mungkin karena kita terlalu sering minum teh, makan gemblong, lihat pengamen, jadi kesannya biasa aja.
ReplyDeletebukan cuma biasa, tp udah bosen,, haha
DeletePunya mental anak kecil yang selalu kagum dan nggak pernah puas sama jawaban yang dikasih itu bagus loh :D
ReplyDeletetp pusing jg klo ditanya mulu ma org kek gini.. hihihi
DeleteMungkin itu karena perspektif Tara si bule dan kita orang Indonesia berbeda mbak, bagi pengamen di angkot itu hal yang biasa kita jumpai, tapi aku yakin di negara dia hal seperti itu ndak akan pernah dia jumpai, kita juga pasti akan excited gitu saat lihat hal-hal yang belum pernah kita lihat :)
ReplyDeletehmmm.. betul2.. apalagi klo dia liat pengamen bencong ya, pasti bakal lebih takjub lg.. hahaha
Deleteseru tuh sepertinya
ReplyDeletetentu saja :D
DeleteKita ga nganggep spesial karena sudah terlalu sering ngeliat.
ReplyDeleteMirip sama orang Jogja yang ngrespon "Ngapain foto di Tugu?? Koyo wong edan wae.."
Atau orang Magelang yang bilang "Mau ngapain ke Borobudur?? Tiap hari lewat ya masih gitu-gitu aja kok".
hu uh yo..
Deletesaking biasanya liat borobudur, makanya mpe setua ini aku baru 2 kali kesana..
Yoi tuh, orang luar aja bisa nyadar eksotisnya negri kita ya.. Semakin menghargai negeri sendiri yoo
ReplyDeleteiya betuuul.. dibalik hal yang biasa ternyata ada keindahan disana ;)
Deletehahahaha, aku belom bisa ngebayangin noraknya bule itu kaa mana yak? Btw, dia punya blog juga ga? kali aja heheheh
ReplyDeletepokoknya norak bgt deh, ndeso! Pdhl katanya tinggal di New York.. haha
Deletesalam kenal utk teman2nya ya jeng....xixixixixi
ReplyDeletesalam kenal juga buat mimi.. dr temen2.. ^^
Deleteiyaa juga yoo mbak, bule ajah menghargai dan terkagum2 lho yaa sama kebun teh, pengamen pake ukelele, nasi padang, tahu sumedang, tapi kalau kita aah tak menghiraukan :D
ReplyDeletebule-k tara salam kenal, aah bener2 makasih menyadarkan mbak cova dan menyadarkan kita semua :D
lah bule-k tara kapan nikah ama pakleknya Niar..? wkwkwk
DeleteJd pengen narsis2an lagi di kebon teh.. yuuk jeng.. *gandeng jeng niar* :D
berkunjung aja hehe
ReplyDeletebaru sadar ternyata saya sering menghina bangsa sendiri :'(
ReplyDeletewaduh.. smoga abis ini rico insap ya.. hihihi
Deleteitu bule depok apa bule condet, mbak? hahaha :)
ReplyDeletekayaknya sih bule ragunan lih.. hehehe
Deletebule sumedang kali :D
Deleteeh bukan, bule pancoran.. haha
DeleteWahahaha seringnya gitu ya mbak
ReplyDeleteNek aku kebun teh masih terkagum kagum je mbak T.T
Apalagi yang rapi rapi hihi
wah una pasti paling heboh jg nih foto2 ma kebon teh.. hihihi
DeleteKalimantan tempat paling indah di Indonesia, yg jarang di kunjungi, tp bagus sih, jadi ekosistem masih tetap terjaga,
ReplyDeletebule suka Indonesia karena alam'a & budaya, sedangkan orang Indonesia suka luar negeri, karena arsitektur bangunan'a
aku pengen tuh ke kalimantan.. pasti eksotis bgt ya. Ada yg ngundang kesana ga ya..? hihihi #kode
Deleteimpian sy malah pengen bs keliling Indonesia dulu mbak..
ReplyDeletewah samaaaaa.. kita taklukan dulu negeri sndri :D
DeleteNegeri kita memang oke ya, Mbak.
ReplyDeleteDi Jogja, saya suka berkeliling pake sepeda ke desa-desa di lereng Merapi. Sungguh, betapa penuh pesona.
keindahan itu kita dapat ga perlu jauh2 ya pak.. dan dgn cara sederhana ^^
Delete