Cerita sebelumnya ada di sini
"Kalau hujan gini keknya was-was juga deh klo harus ke curug. Soalnya jalannya licin. Apa nggak jadi aja?" Usul seorang teman tripku. Wah, bisa terancam batal nih rencana ke curug. Kulihat raut kecewa di wajah teman-temanku yang lain. Akhirnya kuusulkan "Udah sampai sini sayang banget kalo nggak sekalian ke curug. Mendingan tetep jalan aja, pelan-pelan. Semoga hujannya cepet reda". Syukurlah banyak yang mendukung. Perjalananpun dilanjutkan.
Namun ternyata yang dikuatirkan temanku memang benar. Jalan menuju curug amatlah susah dilalui oleh mobil elf yang kami tumpangi. Jalanan sempit, licin, menanjak, berkelok-kelok, dan banyak yang berlubang. Aku yang duduk di bangku belakang tak kuasa menahan tubuh hingga terpental-pental. Duh, sakit semua badanku. Yah, mau bagaimana lagi, memang medannya keras begini. Tak hanya itu, beberapa kali kami sempat salah jalan. Maklumlah, banyak persimpangan yang mirip. Temanku yang pernah kesinipun, sempat terkecoh juga.
Tapi untunglah hujan sudah reda, jadi satu kekhawatiran telah teratasi. Dan medan yang sulit memang sepadan dengan keindahan yang disajikan. Di antara jalan yang berkelok-kelok terhampar perkebunan teh yang sangat memanjakan mata. Kamipun menyempatkan diri foto-foto di sana.
|
gadis manis pemetik teh :P |
Semakin dekat dengan curug, kami menemui beberapa lokasi penambangan emas. Wah, tanah Cianjur ini ternyata sangat kaya. Seharusnya masyarakat di sana terjamin kemakmurannya. Tapi kenyataannya kehidupan di sana sangat sederhana. Bahkan toiletpun tak ada yang layak. Aku terpaksa menahan hasrat ingin pipis gara-gara itu.
|
jejak petualang menuju curug |
Menjelang senja kami sampai di curug cikondang. Untuk mencapai lokasinya kami harus berjalan kaki lagi. Nggak papa, sesuatu yang indah memang harus diraih dengan susah payah. Dan benar. Pemandangan yang kami temui sungguh dahsyat. Seumur hidup aku belum pernah melihat air terjun sebesar itu. Deburan airnya membuat merinding. Aku sungguh merasa sangat kecil. Air terjun yang besar dan indah ini terasa mengintimidasiku. Sepertinya musim hujan membuat debit air di curug ini semakin besar.
|
The Great Curug Cikondang | |
Aku memilih menikmati curug ini dari jauh. Mau turun main air rasanya ngeri.. Hihi.. Dan sepertinya teman-temanku yang lain berpikiran sama denganku. Akhirnya kegiatan yang kami lakukan di sana tak lain adalah foto-foto! Yah beginilah kalau jalan-jalan bareng para traveler narsis.. Hahaa..
Happy traveling ^^
|
traveler narsis |
*Tulisan ini dibuat dalam rangka meramaikan #7HariMenulis dari @birokreasi*
wah cantiiknya pemandangan... aku tipe adventur juga tp blum pernah di luar kota..
ReplyDeletewah coba jalan2 ke sini, pasti sukaaa deh ^^
Deleteterus ndak jadi pipis dong, pipisnya di mana hayoo mbak :p
ReplyDeleteeeh seru yaa jadi traveller narsis, mau dong ikutan, hahahah :D
sssttt.. mau tau aja ato mau tau banget? :P
Deletejeng niar pasti cocok nih jd traveler narsis.. hahaha
kayake asyik banget tripnya
ReplyDeletecapeeek.. tapi seru :D
Deleteaku jadi ingin ke gunung padang setelah membaca tulisanmu
ReplyDeleteayuuuk jalan-jalan ke siniiii :D
DeleteWew..
ReplyDeleteSama, aku juga nulis soal Trip ke Gunung Padang :)
wah iyakah.. sama dooong.. harus mampir nih ^^
Deletewah mantap ni travelingnya, ternyata air terjunnya gede ya?debit airnya juga banyak
ReplyDeleteair terjunnya emang mantep mas.. guedee bgt :D
DeleteWahhh apa gak tercemar airnya karena ada penambangan emas? Tapi tetep ya, viewnya keren bgt
ReplyDeletewah klo itu ga tau ya.
DeletePemandangannya emang keren
Keren banget curugnya.
ReplyDeleteRasa lelah dan capek selama perjalanan pasti bisa terobati setelah melihat air terjun yang begitu menakjubkan
iya bener.. begitu sampai langsung "wooow..".. hihihi
Delete