Run Away to Bali (Part 3)

Tanah Lot, 12 Juni 2011

Tanah lot selalu dihati… Entah mengapa Tanah Lot ini selalu membiusku. Setiap sudutnya mempesona, menyimpan misteri, dan selalu ada cerita tersendiri. Aku masih ingat waktu pertama kali kesini.. waktu itu bulan Desember, bertepatan dengan perayaan Kuningan. Cuaca yang mendung dengan deburan ombak laut pasang di waktu senja, semakin menambah sakral ritual perayaan itu. Aura magisnya sangat terasa. Dan dia ada disana, seorang laki-laki bali mempesona dengan kemeja putih dan udeng di kepalanya. Sesaat pandangan kami saling bertemu.. aku terpaku dan tersipu.. menyadari itu, buru-buru aku palingkan pandanganku kearah lain. Tapi rasa penasaran membuatku kembali membawa pandanganku ke arahnya.. tapi dia sudah tidak ada! Secepat itu dia berlalu, seperti hantu.. 

Kali ini aku kembali ke Tanah Lot, dengan membawa memori Desember lalu, Tanah Lot yang magis dan sendu. Tapi yang kudapati sangat berbeda.. Tanah Lot kali ini sangat cerah dan ceria, seolah menyambutku penuh kehangatan bagai kawan lama. Langit yang sangat biru dan sawah-sawah hijau membentang mengiringi perjalananku kesana. Begitu sampai disana kami disambut oleh pemandangan yang membuat decak kagum. Laut yang dulu pasang saat ini surut, dan kami bisa menjejakkan kaki didasarnya yang berupa batu-batu karang. Di antara batu-batu karang tersebut ada beberapa ikan warna warni yang terjebak disana, rasanya seperti melihat akuarium.. :D. Wah kereeeen… aku bisa menyentuh air laut Tanah Lot.. *Lebay deh.. hihi.  Kini saatnya foto-foto!


 Selain keindahan alamnya, orang-orang Bali juga unik, salah satunya preman bali yang aku temui di Tanah Lot ini. Dia ini seorang pembuat temporary tattoo. Dilihat dari fisiknya.. preman bangetlah, badan gempal dengan tato bertebaran di tubuhnya. Tapi saat bicara.. aku tahu hatinya begitu lembut, dan kata-katanya sangat mengharukan. Begini kata-katanya “saya senang ketemu mbak-mbak ini, rasanya g bisa diungkapkan kata-kata.. selama ini saya ketemu sama orang-orang kasar seperti saya ini, orang jalanan, tiap hari bergaul ama alcohol.. tapi sekarang saya bisa dengar kata-kata yang halus dari mbak ini, keliatan banget klo mbak ini orangnya baik, orang baik-baik…”. Huhuuu.. masih ada yang menganggapku baik, disaat banyak orang menghujatku.
 
Garuda Wisnu Kencana, 12 Juni 2011

pemandangan kota Denpasar
Jangan bilang pernah ke Bali kalau belum pernah ke GWK.. hehe. Mungkin slogan itu tepat untuk tempat ini. Sebenarnya aku kurang tertarik kesini, tapi karena aku belum punya foto dengan si patung raksasa itu, makanya aku sempetin kesini. Masuk ke kawasan ini mahal juga tiketnya, Rp 25.000. Mahal kan kalau dibandingkan ke obyek wisata lain yang masuknya gratisan.. hehehe.. Wah keren juga tempat ini. Ternyata patung-patung ini terpencar-pencar anggota tubuhnya. Tangannya ada di bagian bawah, terus naik ke atas kita bisa lihat patung badan dan kepalanya yang sangat terkenal itu, dan di bagian yang lebih rendah ada patung kepala si garuda. Apa menariknya cuma ngliatin patung raksasa? Eh jangan salah.. dari sini kamu bisa melihat pemandangan kota Denpasar, keren sekali.. Bandara Ngurah Rai bisa terlihat dari sini, dan terlihat pesawat-pesawat yang berseliweran. Lekuk-lekuk daratan dan lautan begitu indah dilihat dari atas sini. Mau melihat lebih jelas? Jangan kuatir, disini ada teropongnya kok, tinggal masukin koin aja, koinnya beli dulu dong.. :D. Nah adalagi yang tak kalah menarik, disini ada semacam dinding tebing-tebing, aku tak tahu itu buatan atau aslinya memang seperti itu. Susah mendiskripsikannya.. tapi bagus sekali buat berfoto ria.. silahkan lihat fotonya saja ya.. :D.

 
 Uluwatu, 12 Juni 2011

Huwaaa.. sereeem.. banyak monyet! Yah itu kesan pertama saat sampai di sana. Monyet-monyet itu sangat menghantuiku, bertebaran, bergelantungan, dan memasang aksi menantang. Aku merasa diintimidasi :(. Tapi perjuangan tak sia-sia, walaupun rasa was-was tetap ada, tapi aku sangat terhibur dengan pemandangan uluwatu.. subhanallah.. indah sekali! Tak pernah ku lihat laut sebiru ini, tak pernah ku lihat langit secerah ini, tak pernah kulihat tumbuhan sehijau ini.. dan tak pernah kulihat monyet sesehat ini.. #eh monyet lagi. Maaf ya jadi nyeritain monyet lagi, tapi memang aku agak trauma dengan monyet disini, ganas sekali! Saat aku sedang menikmati pemandangan, tiba-tiba seekor monyet melompat menunggangi punggungku. Aku shock, membeku, benar-benar terpaku, dan si monyet semakin leluasa menjajahku, menarik bros dan kerudungku. Dan aku sukses jadi bahan tertawaan turis-turis Jepang.. “Huh! Sok-sok care tapi ngetawain... Gak pernah liat cewek cantik ditunggangi monyet ya..?!” aku mengumpat di dalam hati. 

Walaupun pengalaman di Uluwatu sedikit menyisakan trauma, tapi aku sungguh bersyukur bisa sampai di sini. Sebenarnya rencananya kami ingin menunggu sunset disini, katanya bagus banget, sayang untuk dilewatkan. Tapi karena banyak gangguan (baca: monyet), akhirnya kami putuskan mengalah saja. Sampai jumpa Uluwatu.. ku kan kembali saat aku dah sembuh dari trauma ini..

   Lion Air, 12 Juni 2011

Bali dikenal dengan sebutan Pulau Dewata… tapi aku menyebutnya Pulau Penuh Cinta.. yang selalu menyambutku dengan penuh kehangatan.. Bali ku kan datang kembali.. :D

Comments

  1. kapan kau ajak aq runaway ke lombok?....
    (baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan....)

    ReplyDelete
  2. ayo toh kita rancang ke lombok.. aku siap kpn aja.. *eh cinta ma yg mn nih? hihi..:D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berburu Benang Rajut di Pasar Asemka

Jenang Gulo.. Jangan Lupakan Aku

2 Tahun Lebih Kumeninggalkanmu